Sabtu, 14 Mei 2011

Empat Kunci Rumah Tangga Harmonis

Harmonis adalah perpaduan dari berbagai warna karakter yang membentuk kekuatan eksistensi sebuah benda. Perpaduan inilah yang membuat warna apa pun bisa cocok menjadi rangkaian yang indah dan serasi.

Warna hitam, misalnya, kalau berdiri sendiri akan menimbulkan kesan suram dan dingin. Jarang orang menyukai warna hitam secara berdiri sendiri. Tapi, jika berpadu dengan warna putih, akan memberikan corak tersendiri yang bisa menghilangkan kesan suram dan dingin tadi. Perpaduan hitam-putih jika ditata secara apik, akan menimbulkan kesan dinamis, gairah, dan hangat.

Seperti itulah seharusnya rumah tangga dikelola. Rumah tangga merupakan perpaduan antara berbagai warna karakter. Ada karakter pria, wanita, anak-anak, bahkan mertua. Dan tak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa menjamin bahwa semua karakter itu serba sempurna. Pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Nah, di situlah letak keharmonisan. Tidak akan terbentuk irama yang indah tanpa adanya keharmonisan antara nada rendah dan tinggi. Tinggi rendah nada ternyata mampu melahirkan berjuta-juta lagu yang indah.

Dalam rumah tangga, segala kekurangan dan kelebihan saling berpadu. Kadang pihak suami yang bernada rendah, kadang isteri bernada tinggi. Di sinilah suami-isteri dituntut untuk menciptakan keharmonisan dengan mengisi kekosongan-kekosongan yang ada di antar mereka.

Ada empat hal yang mesti diperhatikan untuk menciptakan keharmonisan rumah tangga.keempatnya adalah:

1. Jangan melihat ke belakang

Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah. “Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak?” Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini.

Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan. Justru, akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari masalah sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut, tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.

Karena itu, hadapilah kenyataan yang saat ini kita hadapi. Inilah masalah kita. Jangan lari dari masalah dengan melongkok ke belakang. Atau, na’udzubillah, membayangkan sosok lain di luar pasangan kita. Hal ini akan membuka pintu setan sehingga kian meracuni pikiran kita.

2. Berpikir objektif

Kadang, konflik bisa menyeret hal lain yang sebetulnya tidak terlibat. Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional. Apalagi sudah melibatkan pihak ketiga yang mengetahui masalah internal rumah tangga tidak secara utuh.

Jadi, cobalah lokalisir masalah pada pagarnya. Lebih bagus lagi jika dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah pihak yang bersengketa. Tentu akan ada inti masalah yang perlu dibenahi.

Misalnya, masalah kurang penghasilan dari pihak suami. Jangan disikapi emosional sehingga menyeret masalah lain. Misalnya, suami yang tidak becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas. Kalau ini terjadi, reaksi balik pun terjadi. Suami akan berteriak bahwa si isteri bawel, materialistis, dan kurang pengertian.

Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga. Tidak tertutup kemungkinan, isteri pun ikut mencari penghasilan, bahkan bisa sekaligus melatih kemandirian anak-anak.

3. Lihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya

Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita. Jangan sebaliknya, mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki. Imajinasi dari sebuah benda, bergantung pada bagaimana kita meletakkan sudut pandangnya.

Mungkin secara materi dan fisik, pasangan kita mempunyai banyak kekurangan. Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya. Tapi, di sinilah uniknya berumah tangga. Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling cinta bisa punya anak lebih dari satu.

Berarti, ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita. Paling tidak, niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Allah sudah merupakan kelebihan yang tiada tara. Luar biasa nilainya di sisi Allah. Nah, dari situlah kita memandang. Sambil jalan, segala kekurangan pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki. Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.

4. Sertakan sakralitas berumah tangga

Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.

Ketika masalah nyaris tidak menemui ujung pangkalnya, kembalikanlah itu kepada sang pemilik masalah, Allah swt. Pasangkan rasa baik sangka kepada Allah swt. Tataplah hikmah di balik masalah. Insya Allah, ada kebaikan dari semua masalah yang kita hadapi.

Lakukanlah pendekatan ubudiyah. Jangan bosan dengan doa. Bisa jadi, dengan taqarrub pada Allah, masalah yang berat bisa terlihat ringan. Dan secara otomatis, solusi akan terlihat di depan mata. Insya Allah!

Rabu, 11 Mei 2011

Metode STATISTIKA

Apakah metode statistika ?
Metode statistika adalah metode-metode/prosedur-prosedur untuk pengumpulan, penyajian , analisis, dan kesimpulan dari data. Metode statistika terbagi dua yaitu :
1.Statistika deskriptif yaitu berkaitan dengan kegiatan pencatatan dan peringkasan hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian-kejadian atau karakteristik-karakteristik manusia, tempat dan sebagainya, secara kuantitatif
2.Statistika inferensial yaitu metode-metode untuk menganalisis sampel dari populasi sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek psikologis yang menjadi perhatian.
Populasi bisa populasi yang terhingga (contohnya : jumlah mahasiswa UNPAD) dan populasi tak terhingga (contohnya : jumlah mahasiswa UNPAD dari dulu hingga sekarang dan nantinya).
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi.
Parameter dan Statistik
Parameter adalah sembarang nilai yang menjelaskan ciri populasi
Statistik adalah sembarang nilai yang menjelaskan ciri dari sampel
Himpunan data adalah kumpulan dari fakta yang dikumpulkan untuk maksudtertentu.
Data diskrit : data yang diperoleh dari proses hitungan
Data kontinu : data yang diperoleh dari proses pengukuran
Karakteristik dari himpunan data adalah :
Anggota : sekumpulan data terdiri dari sekumpulan dari anggota-anggota untuk masing-masing anggota informasi tentang satu atau lebih karakteristik yang diinginkan.
Variabel : sebuah karakteristik yang dapat diperoleh dari berbagai kemungkinan hasil yang berbeda-beda.
Variabel kuantitatif : variabel yang hasilnya berupa angka
Variabel kualitatif : variabel yang hasilnya hanya atribut.
Pengamatan (observasi) : informasi tentang sebuah variabel tunggal untuk sebuah anggota dari sekumpulan data
Statistika parametrik adalah prosedur yang pengujian yang dilakukan berlandaskan distribusi. Salah satu karakteristiknya penggunaan prosedur ini melibatkan asumsi-asumsi tertentu. Contoh dari statistik parametrik adalah analisis regresi, analisis korelasi, analisis varians.
Statistika non parametrik adalah prosedur dimana kita tidak melibatkan parameter serta tidak terlibatnya distribusi. Contoh : uji keacakan, uji kecocokan (goodness of fit),dll.
Kelebihan statistika non parametrik
•Asumsi yang digunakan dalam jumlah yang minimum maka kemungkina penggunaan secara salah juga kecil.
•Untuk beberapa prosedur perhitungan dapat dilakukan dengan mudah secara manual.
•Konsep-konsep dari prosedur ini menggunakan dasar matematika dan statistika yang mudah dipahami.
•Prosedur ini dapat digunakan pada skala ordinal maupun nominal.
Kelemahan dari prosedur statistika non parametrik
•Jika suatu kasus yang dapat dianalisis dengan statistika parametrik, kemudian digunakan analisis statistika non parametrik akan menyebabkan pemborosan informasi.
•Meskipun prosedur penghitungannya sederhana, perhitungannya kadang-kadang membutuhkan banyak tenaga dan menjemukan.
Kapan prosedur non parametrik digunakan ?
•Bila hipotesis yang harus diuji tidak melibatkan suatu parameter populasi.
•Bila skala pengukuran yang disyaratkan dalam statistika parametrik tidak terpenuhi misalnya skala ordinal dan nominal.

Data dibedakan menurut skala yang digunakan pada saat melakukan pengukuran. Dengan pengukuran dimaksudkan sebagai upaya memberikan angka numerik terhadap obyek menurut aturan-aturan tertentu. Aturan yang berbeda akan menghasilkan skala yang berlainan sehingga akan memberikan jenis pengukuran yang berbeda. Terdapat empat macam skala pengukuran yang ada yaitu:
SKALA NOMINAL
Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling rendah tingkatannya di antara ke empat skala pengukuran yang lain. Seperti namanya, skala ini membedakan satu obyek dengan obyek lainnya berdasarkan lambang yang diberikan. Oleh karena itu data dalam skala nominal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, dan kepada kategori tersebut dapat diberikan lambang yang sesuai atau sembarang bilangan. Bilangan yang diberikan tidak mempunyai arti angka numerik artinya kepada angka-angka tersebut tidak dapat dilakukan operasi aritmetika, tidak boleh menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Bilangan yang diberikan hanyalah berfungsi sebagai lambang yang dimaksudkan hanya untuk membedakan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Contoh : Data mengenai barang-barang yang dihasilkan oleh sebuah mesin dapat digolongkan dalam kategori cacat atau tidak cacat. Barang yang cacat bisa diberi angka 0 dan yang tidak cacat diberi angka 1. Data 1 tidaklah berarti mempunyai arti lebih besar dari 0. Data satu hanyalah menyatakan lambang untuk barang yang tidak cacat.
Kesimpulan : Bilangan dalam Skala Nominal berfungsi hanya sebagai lambang untuk membedakan, terhadap bilangan-bilangan tersebut tidak berlaku hukum aritmetika, tidak boleh menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, maupun membagi.
Hubungan yang membatasi ). dan adalah hubungan sama dengan dan tidak sama dengan (
Statistik yang sesuai dengan data berskala Nominal adalah Statistik Nonparametrik. Contoh perhitungan statistik yang cocok adalah Modus, Frekuensi dan Koefisien Kontingensi.
SKALA ORDINAL
Skala pengukuran berikutnya adalah skala pengukuran ordinal. Skala pengukuran ordinal mempunyai tingkat yang lebih tinggi dari skala pengukuran nominal. Dalam skala ini, terdapat sifat skala nominal, yaitu membedakan data dalam berbagai kelompok menurut lambang, ditambah dengan sifat lain yaitu, bahwa satu kelompok yang terbentuk mempunyai pengertian lebih (lebih tinggi, lebih besar,…) dari kelompok lainnya. Oleh karena itu, dengan skala ordinal data atau obyek memungkinkan untuk diurutkan atau dirangking.
Contoh : Sistem kepangkatan dalam dunia militer adalah satu contoh dari data berskala ordinal Pangkat dapat diurutkan atau dirangking dari Prajurit sampai Sersan berdasarkan jasa, dan lamanya pengabdian. Jika peneliti merangking data lamanya pengabdian maka peneliti dapat memberikan nilai 1, 2, 3, … , 4 dst masing-masing terhadap seseorang anggota ABRI yang berpangkat Prajurit, Kopral, Sersan, dst. Berbeda dengan skala nominal, angka yang diberikan terhadap obyek tidak semata-mata berlaku sebagai lambang tetapi juga memperlihatkan urutan atau rangking.

Kesimpulan: Pada tingkat pengukuran ordinal, bilangan yang didapat berfungsi sebagai :
1.lambang untuk membedakan
2.untuk mengurutkan peringkat berdasarkan kualitas yang telah ditentukan (> atau < ). Pada tingkat pengukuran ordinal kita bisa mengatakan lebih baik/lebih buruk, lebih besar/lebih kecil, tetapi tidak bisa menentukan berapa kali lebih besarnya/lebih buruknya. Statistik yang sesuai dengan data berskala Ordinal adalah Statistik Nonparametrik. Contoh perhitungan statistik yang cocok adalah Median, Persentil, Korelasi Spearman (rs ), Korelasi Thau-Kendall dan Korelasi Thau-Kendall (W). SKALA INTERVAL Skala pengukuran Interval adalah skala yang mempunyai semua sifat yang dipunyai oleh skala pengukuran nominal, dan ordinal ditambah dengan satu sifat tambahan. Dalam skala interval, selain data dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya dan dapat dirangking, perbedaan (jarak/interval) antara data yang satu dengan data yang lainnya dapat diukur. Contoh : Data tentang suhu empat buah benda A, B, C , dan D yaitu masing-masing 20. 30, 60, dan 70 derajat Celcius, maka data tersebut adalah data dengan skala pengukuran interval karena selain dapat dirangking, peneliti juga akan tahu secara pasti perbedaan antara satu data dengan data lainnya. Perbedaan data suhu benda pertama dengan benda kedua misalnya, dapat dihitung sebesar 10 derajat, dst. Namun dalam skala interval, tidak mungkin kita melakukan perbandingan antara satu data dengan data yang lainnya. Kita tidak dapat mengatakan bahwa suhu 60 derajat Celcius dari benda C dan 30 derajat Celcius untuk suhu benda B berarti bahwa benda C 2x lebih panas dari benda B. Hal ini tidak mungkin karena skala interval tidak mempunyai titik nol yang mutlak. Titik nol yang tidak mutlak berarti : benda dengan suhu nol derajat Celcius bukan berarti bahwa benda tersebut tidak mempunyai panas. Kesimpulan : Bilangan pada skala interval fungsinya ada tiga yaitu : 1.Sebagai lambang untuk membedakan, 2.Untuk mengurutkan peringkat, misal, makin besar bilangannya, peringkat makin tinggi ( > atau <), 3.Bisa memperlihatkan jarak/perbedaan antara data obyek yang satu dengan data obyek yang lainnya. Titik nol bukan merupakan titik mutlak, tetapi titik yang ditentukan berdasarkan perjanjian. Statistik yang sesuai dengan data berskala Interval adalah Statistik Nonparametrik dan Statistik Parametrik. Contoh perhitungan statistik yang cocok adalah Rata-rata, Simpangan Baku, dan Korelasi Pearson. SKALA RASIO Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi peringkatnya. Semua sifat yang ada dalam skala terdahulu dipunyai oleh skala rasio. Sebagai tambahan, dalam skala ini, rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya mempunyai makna. Contoh : Data mengenai berat adalah data yang berskala rasio. Dengan skala ini kita dapat mengatakan bahwa data berat badan 80 kg adalah 10 kg lebih berat dari yang 70 kg, tetapi juga dapat mengatakan bahwa data 80 kg adalah 2x lebih berat dari data 40 kg. Berbeda dengan interval, skala rasio mempunyai titik nol yang mutlak. Kesimpulan : Bilangan pada skala Rasio fungsinya ada tiga yaitu : 1.Sebagai lambang untuk membedakan 2.Untuk mengurutkan peringkat, misal, makin besar bilangannya, peringkat makin tinggi (> atau < ),
3.Bisa memperlihatkan jarak/perbedaan antara data obyek yang satu dengan data obyek yang lainnya.
4.Rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya dapat diketahui dan mempunyai arti. Titik nol merupakan titik mutlak.
Statistik yang sesuai dengan data berskala Rasio adalah Statistik Nonparametrik dan Statistik Parametrik. Contoh perhitungan statistik yang cocok adalah Rata-rata kur, Koefisien Variasi dan statistik-statistik lain yang menuntut diketahuinya titik nol mutlak.

Penyajian Statistika

KOMPETENSI UMUM
Mahasiswa diharapkan dapat menyajikan data dalam berbagai tabel dan diagram.

KOMPETENSI KHUSUS
Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan mampu menyajikan data dalam bentuk tabel frekuensi, tabel klasifikasi, tabel kontingensi, dan tabel korelasi serta diagram garis, diagram lingkaran, diagram pencar, diagram batang, diagram lambang, diagram peta, dan diagram batang-daun.

DESKRIPSI
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap. Jadi, data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.
Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel, untuk keperluan laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Hal ini dimaksudkan agar mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain atau pengambil keputusan. Penyajian data memiliki fungsi antara lain:
1. menunjukkan perkembangan suatu keadaan,
2. mengadakan perbandingan pada suatu waktu.
Ada dua cara penyajian data yang sering dipakai yaitu: tabel atau daftar dan grafik atau diagram.

TABEL DATA

Tabel data, disingkat tabel adalah penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel, data disusun dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas lazim.
Sebuah tabel memuat bagian-bagian sebagai berikut,
1. Kepala tabel
Kepala tabel memuat;
a. nomor tabel,
b. judul tabel ( mungkin termasuk tahun dan/atau unit )
2. Leher tabel
Leher tabel memuat keterangan atau judul kolom(mungkin termasuk unit) yang harus ditulis singkat dan jelas.
3. Badan tabel
Badan tabel memuat data ( mungkin termasuk tahun)
4. Kaki tabel
Kaki tabel memuat:
a. keterangan-keterangan tambahan,
b. sumber data, yaitu sumber yang menjelaskan dari mana data itu dikutip atau diambil.
Contoh:

TABEL 2.1
PEMBELIAN BARANG PERUSAHAAN X
TAHUN 2009 -20010 Kepala

Nama
Barang Tahun

2002 2003 2004
A 25 25 30

B 20 25 28
C 33 35 40

D 35 30 35
Jumlah 113 115 133
Sumber: Data fiktif Kaki
Dalam penyusunan tabel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Judul tabel dibuat singkat dan jelas. Bila perlu diberikan keterangan yang dicantumkan di kaki tabel.
2. Judul atau kepala kolom dibuat ringkas. Jika ada penjumlahan data dalam baris, dimuat pada kolom terakhir. Apabila jumlah kolom banyak, dapat diberi nomor. Pencantuman unit ukuran tidak boleh dilupakan.
3. Jika dianggap perlu, data dapat dikelompok-kelompokkan. Kelompok data yang akan dibandingkan, diletakkan berdekatan. Penjumlahan data dalam kolom dimuat pada baris paling bawah.
4. Keterangan di bawah (foot note) dimuat untuk memberi penjelasan mengenai judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam tabel.
5. Sumber data dicantumkan untuk mengetahui dari mana data yang bersangkutan diperoleh dan jika perlu dapat diadakan pengecekan dari sumber aslinya. Data untuk bidang tertentu dapat diperoleh dari Biro Pusat Statistik, Bank Indonesia, Departemen Keuangan.
Didasarkan atas pengaturan datanya, tabel dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu tabel frekuensi, tabel klasifikasi, tabel kontingensi, dan tabel korelasi.

2.1.1 Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian atau frekuensi dari suatu kejadian.
Contoh:
TABEL 2.2
HASIL UJIAN STATISTIK DASAR SEMESTER 2F


Nilai
55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 Jumlah
Jumlah
Mahasiswa 4 10 8 11 10 7 50
Sumber : Data fiktif
2.1.2 Tabel Klasifikasi
Tabel klasifikasi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat pengelompokan data. Tabel klasifikasi dapat berupa tabel klasifikasi tunggal dan ganda.
Contoh tabel klasifikasi tunggal:
TABEL 2.3
BANYAKNYA JUMLAH DOSEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN UNIVERSITAS X TA 2009/20010
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki
Perempuan 185
315
Jumlah 500
Sumber: Data fiktif

Contoh tabel klasifikasi ganda:
TABEL 2.4
BANYAKNYA JUMLAH DOSEN
BERDASARKAN JENIS KELAMIN & JENJANG AKADEMIK UNIV. X TA 2009/20010
Jenis Kelamin
Jumlah Jenjang Akademik
S1 S2 S3
Laki-laki
Perempuan 185
315 75
104 105
198 5
13
Jumlah 500 179 303 18
Sumber: Data fiktif

2.1.3 Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat data sesuai dengan rinciannya. Apabila bagian baris tabel berisikan m baris dan bagian kolom tabel berisikan n kolom maka didapatkan tabel kontingensi berukuran m x n.

Contoh:

TABEL 2.5
PRODUKSI MINYAK MENTAH OPEC, UNI SOVIET, DAN DUNIA
TAHUN 1975 – 1979(dalam jutaan barel)

Tahun OPEC Uni Soviet Dunia Jumlah
1975
1976
1977
1978
1979 9.934
11.240
11.468
10.914
11.205 3.600
3.822
4.013
4.204
4.307 20.174
21.831
22.672
22.897
23.666 33.708
36.893
38.153
38.015
39.178
Jumlah 54.761 19.946 111.240 185.947
Sumber : Petroleum Economist, April 1981
2.1.4 Tabel Korelasi
Tabel korelasi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat adanya
korelasi (hubungan) antara data yang disajikan.
Contoh:
TABEL 2.6
HASIL UJIAN KALKULUS DAN ALJABAR 100 MAHASISWA
DI UNIVERSITAS X

Nilai
Kalkulus Nilai Aljabar
40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 – 99
90 – 99
80 – 89
70 – 79
60 – 69
50 – 59
40 - 49


1
3
3


4
6
5
1
5
9
6
4 2
4
10
5
2 4
6
8
2 4
5
1
Sumber: Data fiktif

GRAFIK DATA

Grafik data, disebut juga diagram data, adalah penyajian data dalam bentuk gambar-gambar. Grafik data biasanya berasal dari tabel, karena itu tabel dan grafik biasanya dibuat secara bersama-sama, yaitu tabel dilengkapi dengan grafik. Grafik data sebenarnya merupakan penyajian data secara visual dari data bersangkutan. Grafik data dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:
2.2.1 Diagram Garis
Adalah grafik data berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan (system salib sumbu). Diagram garis digunakan untuk menggambarkan keadaan yang serba terus atau berkesinambungan, misalnya produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, keadaan temperature badan tiap jam dan lain-lain. Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling bepotongan dan saling tegak lurus (system salib sumbu). Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-ukuran. Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-ubah, seperti harga, biaya, dan jumlah.
Contoh:
TABEL 2.7
HASIL PENJUALAN MOTOR DI PT. JAYA MAKMUR TAHUN 1998 – 2004
Tahun Jumlah Penjualan
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004 20
25
30
35
40
45
50
Sumber: Data fiktif
Dalam bentuk diagram garis, data tersebut digambarkan sebagai berikut:

50

40

30

20

10


1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Gambar 2.1
Diagram garis hasil penjualan motor di PT. Jaya Makmur
Tahun 1998 – 2004

Dengan memperhatikan gerak garis, kita dapat mempelajari bagaimana fluktuasi atau naik-turun penggunaan barang dari tahun ke tahun. Beberapa contoh diagram garis dengan tafsirannya, dapat dilihat dalam Gambar 2.2.
(A) Keadaan yang bertambah secara “konstan”
(B) Keadaan yang bertambah dengan pertambahan yang menaik.
(C) Keadaan yang bertambah dengan pertambahan yang menurun.
(D) Keadaan yang menurun dengan penurunan yang tidak tetap.


unit unit







waktu waktu

(A) (B)
unit unit







waktu waktu
(C) (D)

Gambar 2.2
Contoh diagram garis dan tafsirannya
Jika nilai data terkumpul sekitar harga yang cukup besar sehingga diagramnya cukup jauh dari sumbu horizontal, maka lebih baik dilakukan loncatan atau pemutusan sumbu tegak.

Contoh:
unit

11.000

10.000

9000





72 73 74 75 76 77 78 79 Tahun

Gambar 2.3
Contoh diagram garis dengan pemutusan sumbu tegak
Ketika membuat diagram garis, hendaknya diperhatikan mengenai penggunaan skala agar kesimpulan yang diambil tidak salah. Pengambilan skala yang terlalu lebar atau terlalu sempit akan menyebabkan gambaran yang berlainan.

2.2.2 Diagram Lingkaran
Adalah grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut dinyatakan dalam persen. Untuk membuat grafik lingkaran, biasanya dipakai dua cara, yaitu:
a. membagi keliling lingkaran menurut data-data yang ada.
b. Membagi lingkaran menurut data yang ada dengan menggunakan busur derajat.

Contoh:
Menurut laporan kepala SMA X, dari lulusan sekolahnya tahun 1994, tercatat sebagai berikut:
1) 180 orang diterima kuliah di perguruan tinggi negeri,
2) 60 orang diterima kuliah di perguruan tinggi swasta,
3) 40 orang kerja di kantor-kantor,
4) sisanya masih menganggur.








Dalam bentuk diagram lingkaran, data di atas digambarkan sebagai berikut:

Kuliah di PT
Negeri



Masih menganggur




Bekerja
Bekerja

Kuliah di PT
Swasta

Gambar 2.4
Diagram lingkaran lulusan SMA X, tahun 1994

Untuk mencari besar sudut tiap-tiap juring atau %, caranya sebagai berikut.
1) Sudut untuk kuliah di perguruan tinggi negeri





=
=
2) Sudut untuk kuliah di perguruan tinggi swasta
=
=
3) Sudut untuk yang bekerja
=
=
4) Sudut untuk yang menganggur
=
=
Salah satu bentuk khusus dari diagram lingkaran adalah diagram (grafik) pastel. Diagram lingkaran itu berbentuk tiga dimensi (memiliki tebal), setiap juring yang menunjukkan persentase data masing-masing dipisah-pisah.


Kuliah di PT
Swasta
Kuliah di PT Negeri
Bekerja

Masih
Menganggur



Gambar 2.5
Diagram lingkaran tiga dimensi lulusan SMA X, tahun 1994

2.2.3 Diagram Pencar
Untuk kumpulan data yang terdiri atas dua variabel, dengan nilai kuantitatif, diagramnya dapat dibuat dalam system suatu sumbu kordinat dan gambarnya akan merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar. Karenanya, diagram demikian dinamakan diagram pencar.





Contoh:


Variabel 2










Variabel 1
Gambar 2.6
Contoh diagram pencar

2.2.4 Diagram Batang atau Balok
Adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap batang (persegi panjang) tidak boleh saling menempel atau melekat antara satu dengan yang lainnya dan jarak antara setiap batang yang berdekatan harus sama. Susunan dari batang-batang tersebut boleh tegak atau mendatar. Diagram batang atau balok dapat berupa grafik batang tunggal, berganda, atau komponen berganda.

Contoh:

1. Data kecelakaan lalu lintas di kota Y dari tahun 2001 sampai 2005, sebagai berikut:
2.
TABEL 2.8
BANYAKNYA KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA Y
TAHUN 2001 - 2005
Tahun 2001 2002 2003 2004 2005
Jumlah Kecelakaan
200
150
250
350

400
Sumber : Data fiktif

Dalam bentuk diagram batang tunggal data di atas digambarkan sebagai berikut:






400


300


200


100


2001 2002 2003 2004 2005
Gambar 2.7
Diagram batang banyaknya kecelakaan lalu lintas di kota Y

3. Banyaknya mahasiswa jurusan Matematika, Fisika, dan Biologi Fakultas MIPA Universitas X tahun 2001 sampai 2005, sbb.:


TABEL 2.9
JUMLAH MAHASISWA PER JURUSAN
FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS X, 2001 - 2005
Tahun Matematika Fisika Biologi
2001
2002
2003
2004
2005 200
240
240
220
220 80
100
90
60
70 50
60
50
40
40
Sumber : Data fiktif
Data diatas digambarkan dalam bentuk diagram batang berganda:

T a h u n Jumlah mahasiswa
50 100 150 200 250 300
2001

2002


2003


2004


2005


Keterangan:
= matematika = fisika = biologi
Gambar 2.8
Diagram batang jumlah mahasiswa per jurusan FMIPA
4. Contoh diagram batang komponen:

TABEL 2.10
NILAI IMPOR NEGARA ‘X’ TAHUN 2003 - 2005
(dalam jutaan $)


Jenis Impor T a h u n
2003 2004 2005
Minyak bumi
Non minyak bumi 350
1.150 500
2.500 1.250
3.250
Jumlah 1.500 3.000 4.500
Dalam bentuk diagram batang komponen, data tersebut digambarkan








5000 = minyak bumi

4000 = non minyak bumi

3000

2000

1000


2003 2004 2005
Gambar 2.9
Diagram batang komponen nilai impor negara X, 2003 – 2005

2.2.5 Diagram Lambang
Diagram lambang (piktogram) adalah grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dari data itu sendiri dengan skala tertentu. Diagram lambang sering dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar sesuatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Sangat menarik dilihat, lebih-lebih jika simbol yang digunakan cukup baik dan menarik. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat sebuah simbol sesuai dengan macam datanya. Misalnya untuk data data mengenai jiwa, penduduk dan pegawai dibuat gambar orang, satu gambar untuk tiap 5000 jiwa; untuk data bangunan, gedung sekolah dan lain-lain dibuat gambar gedung, satu gedung menyatakan 25 buah, dan masih banyak contoh lain lagi. Kesulitan yang dihadapi ialah ketika menggambarkan bagian simbol untuk satuan yang tidak penuh.
Contoh:
TABEL 2.11
JUMLAH PENDUDUK KOTA X TAHUN 2001 – 2005
Tahun 2001 2002 2003 2004 2005
Jumlah Penduduk 3.000 4.000 5.000 7.000 10.000

Untuk melukiskan jumlah penduduk kota X Tahun 2001-2005, diagram simbolnya dapat dilihat dibawah ini:


Tahun

Lambang
Jumlah Penduduk
2001  3.000
2002  4.000
2003  5.000
2004  7.000
2005  10.000
= mewakili 1.000 jiwa
Gambar 2.10
Diagram lambang penduduk kota X Tahun 2001-2005

2.2.6 Diagram Peta
Diagram ini dinamakan juga kartogram. Dalam pembuatannya digunakan peta geografis tempat data terjadi. Dengan demikian diagram ini melukiskan keadaan dihubungkan dengan tempat kejadiannya

Contoh:
Rata-rata pertumbuhan penduduk di Jawa Barat selama 1961 – 1971 menurut Kantor Statistik propinsi Jawa Barat. Diagram petanya dapat dilihat di bawah ini.











Gambar 2.11
Diagram peta pertumbuhan penduduk di Jabar, 1961-1971
Sumber: Sudjana(2002:38)

2.2.7 Diagram Batang-Daun
Persebaran nilai dalam suatu kumpulan data dapat ditampilkan dengan menggunakan diagram batang-daun. Disebut diagram batang-daun, karena diagram ini memakai analogi hubungan antara batang dan daun yang terdapat pada tumbuhan.
Perhatikan gambar berikut:
















Gambar 2.12
Analogi diagram batang-daun

Pada diagram batang-daun, nilai-nilai dalam kumpulan data dikelompokkan dalam interval-interval yang bertindak sebagai ruas-ruas dari suatu batang. Pada kolom batang, ruas-ruas itu dituliskan sebagai angka puluhan dan angka satuan bertindak sebagai daun. Selain kolom batang dan daun, diagram ini dilengkapi juga dengan kolom frekuensi dan kolom frekuensi kumulatif. Pada kolom frekuensi dituliskan bilangan yang menyatakan banyak nilai data yang ada dalam selang yang bersangkutan. Pada kolom frekuensi kumulatif dituliskan bilangan yang menyatakan banyak nilai data yang ada dalam selang yang bersangkutan ditambah dengan banyak nilai data yang ada dalam selang-selang sebelumnya.

Contoh:
Diketahui data berikut:
23 24 27 30 30 31 32 33 34 35
36 37 38 39 40 42 44 48 50 51

Kumpulan data diatas dapat ditampilkan dalam bentuk diagram batang-daun berikut:
Batang Daun Frekuensi Frekuensi Kumulatif
0
1
2
3
4
5 -
-
347
0012346789
0248
01 -
-
3
11
4
2 -
-
3
14
18
20

Gambar 2.13
Diagram batang-daun

Biasanya ruas-ruas batang yang tidak memiliki daun tidak perlu ditampilkan pada diagram.

RANGKUMAN

Secara garis besar ada dua cara untuk menyajikan data, yaitu dengan tabel dan grafik. Penyajian data dengan tabel dan grafik saling berkaitan, karena pada dasarnya sebelum membuat grafik terlebih dahulu dibuat tabel. Penyajian data dalam bentuk grafik dikatakan lebih komunikatif karena dalam waktu singkat seseorang akan dapat dengan mudah memperoleh gambaran dan kesimpulan mengenai suatu keadaan. Selain daripada itu, grafik dapat melukiskan suatu peristiwa secara lebih mengesankan dan tidak menjemukan. Meskipun demikian, penyajian secara grafis sebetulnya hanya bersifat aproksimatif. Angka-angka yang eksak dan terperinci tentang suatu peristiwa hanya mungkin diperoleh dari tabel data. Karena itu, analisa dan interpretasi data kuantitatif umumnya dilakukan dari angka-angka yang terdapat dalam tabel data.






LATIHAN SOAL

1. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tabel!

2. Data hasil sampling atau sensus perlu disajikan dalam tabel atau diagram. Mengapa?

3. Bila didasarkan atas pengaturan datanya, ada berapa jenis tabel dapat dibedakan? Jelaskan dan berikan contoh masing-masing!

4. Keterangan-keterangan apa yang dapat diperoleh dari:
a. Kepala tabel
b. Leher tabel
c. Badan tabel
d. Kaki table
5. Kapan pemutusan batang atau pemutusan sumbu dilakukan pada waktu membuat diagram?

6. Jelaskan dengan singkat beberapa jenis dari grafik data!

7. Berikanlah contoh grafik lingkaran dan pictogram, dari data dalam tabel buatan Anda sendiri!

8. Gambarkan ke dalam grafik garis dan grafik batang komponen dari data Tabel 2.12 (soal no 10)!

9. Bila kita akan menggunakan diagram garis dan diagram peta?


10. Tabel di bawah ini memperlihatkan hasil produksi jagung dan kedele dalam ton di usaha Tani Sukamaju selama tahun 1995 – 2005.

TABEL 2.12
HASIL PRODUKSI JAGUNG DAN KEDELE DALAM TON
DI USAHA TANI SUKAMAJU TAHUN 1995 - 2005
Tahun Jagung
(sampai 5 ton terdekat) Kedele
(sampai 5 ton terdekat)
1995 200 75
1996 185 90
1997 225 100
1998 250 85
1999 240 70
2000 195 100
2001 210 110
2002 225 105
2003 250 95
2004 230 110
2005 235 100

Merujuk ke tabel di atas tentukan tahun selama :
a) Hasil produksi jagung terendah.
b) Hasil produksi kedele tertinggi.
c) Terjadi penurunan produksi jagung yang terbesar.
d) Produksi kedele menurun sedangkan jagung meningkat dari tahun sebelumnya.
e) Jagung yang dihasilkan sama.
f) Kombinasi jagung dan kedele diproduksi maksimum.

STATISTIKA

KOMPETENSI UMUM

Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep statistika dan memahami kegunaan statistika diberbagai bidang ilmu pengetahuan terutama di bidang Ilmu Komputer

KOMPETENSI KHUSUS

Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
a. menjelaskan pengertian dan konsep dasar statistika,
b. menjelaskan peranan dan perlunya statistik serta fungsinya,
c. menjelaskan pengertian data statistik, pengumpulan data dan pembagiannya.

DESKRIPSI

Perkembangan statistika telah mempengaruhi hampir di setiap aspek kehidupan manusia modern. Sadar atau tidak, kita saat ini suka berpikir secara kuantitatif. Keputusan-keputusan diambil berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data kuantitatif. Dengan demikian, statistika mutlak dibutuhkan sebagai peralatan analisa dan interpretasi data kuantitatif.
Statistika sangat diperlukan bukan hanya dalam penelitian atau riset saja, tetapi juga dalam bidang pengetahuan lainnya seperti: teknik, industri, ekonomi, astronomi, asuransi, pertanian, bisnis, psikologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial dan sebagainya. Selanjutnya kita akan membahas metode statistika, bukan statistika teoritik. Disini tidak diuraikan penurunan rumus-rumus ataupun bukti-bukti sifat atau dalil, melainkan uraian teknik statistik untuk penggunaan didalam bermacam-macam disiplin ilmu.

1.1 PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA

Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada awalnya statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai penduduk suatu daerah atau negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula, kumpulan angka yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan beberapa masalah.
Seiring dengan perkembangan zaman, statistik mulai mencakup hal-hal yang yang lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angka-angka untuk pemerintahan saja, tetapi telah mengambil bagian diberbagai bidang kehidupan, termasuk penelitian-penelitian pada hampir seluruh cabang ilmu, seperti ekonomi, sains, pertanian, sosial, dan pendidikan.
Dalam kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya ilmu statistik ( statistika ) , sedang kata statistic diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel“ yaitu sebagai lawan dari kata “parameter “ yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi”. Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini apabila kita membaca atau mendengar istilah statistik maka, dalam istilah statistik itu mengandung berbagai macam pengertian, antara lain menurut Sudjana (1996: 21) statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Dari pengertian tersebut, statistik diartikan dalam arti sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk angka-angka. Contoh: Statistik penduduk, yang berarti keterangan mengenai penduduk berupa angka-angka dalam bentuk ringkas, seperti jumlah penduduk dan rata-rata umur penduduk. Selain itu statistik juga mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Contohnya, bila kita meneliti berat badan 40 mahasiswa dan didapat rata-rata berat badannya misalnya 55 kg, maka rata-rata 55 kg ini dinamakan statistik.
Statistik sudah diartikan dalam arti yang luas yaitu statistika yang merupakan suatu pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau menginterpretasikan data. Dengan demikian pengertian statistika jauh lebih luas daripada statistik.
Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika. Jika ingin membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari digolongkan kedalam statistika matematis atau statistika teoritis. Di sini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Yang dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus, menciptakan model-model dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis dan matematis. Yang kedua, kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari segi penggunaannya. Aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat dan sebagainya yang telah diciptakan oleh statistik teoitis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang pengetahuan. Jadi di sini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metoda statistika digunakan.

1.2 PERMASALAHAN DAN CIRI KHAS STATISTIKA

Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004: 7) mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistika, yaitu; (1) Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2) Permasalahan tentang Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang Saling-Hubungan (Korelasi).
Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa persoalan statistika yang sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara. Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.
Persoalan statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama “dispersi” (dispersion) atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik akan mengharapkan kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan lainnya, variabilitas kualitas bola lampu listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya kecil.
Sebuah persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang “korelasi” atau “asosiasi”, persoalan hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada “bintang berekor” di langit maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam ilmu fisika.
Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang merupakan persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat menganalisis lebih lanjut.
Menurut Anas Sudijono (2004:5),pada dasarnya statistika sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu:
a. Statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan (data kuantitatif). Dengan kata lain, untuk dapat melaksanakan tugasnya statistik memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif.
Contoh: Pandai, Cukup, Kurang merupakan bahan keterangan yang bersifat kualitatif mengenai prestasi belajar siswa. Untuk dapat dianalisis secara statistic, data kualitatif tersebut harus dikonversikan menjadi data kuantitatif; misalnya: yang disebut siswa pandai adalah mereka yang nilainya 80-100, cukup= 60-79, kurang= 30-59.
b. Statistika bersifat bersifat objektif, artinya statistik selalu bekerja menurut objeknya atau bekerja menurut apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan ramalan yang dikemukakan didasarkan data angka yang dihadapi atau diolah, dan bukan berdasarkan pada subjektivitas atau pengaruh luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.
c. Statistika bersifat universal. Artinya ruang lingkup dan bidang garapan statistik tidaklah sempit dan dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan hidup manusia.


1.3 PEMBAGIAN STATISTIKA

Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, statistika dapat dibagi atas beberapa macam seperti cara pengolahan data, ruang lingkup penggunaan atau disiplin ilmu yang menggunakannya, dan bentuk parameternya.

1.3.1 Berdasarkan Cara Pengolahan Datanya
Didasarkan atas cara pengolahan datanya, statistika dapat dibagi dua, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.

a. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif atau statistika deduktif adalah statistika yang berkenaan dengan metode atau cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis data. Menata , menyajikan, dan menganalisis data dapat dilakukan dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi, dan persen/proporsi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik.

Contoh:
1. Hasil ujian tengah semester program studi Manajemen Informatika Semester I untuk mata kuliah statistika dasar adalah dengan nilai rata-rata 65 dan standar deviasi 15.
2. Sebanyak 50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, ternyata kemudian menderita efek samping obat tersebut.

Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya , statistika deskriptif mencakup hal-hal berikut.
1. Distribusi frekuensi dan bagian-bagiannya, seperti:
a. grafik distribusi (histogram, polygon frekuensi, dan ogif);
b. ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil, dsb.)
c. ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, varians, dsb.)
d. kemiringan atau kurtosis kurva
2. Angka indeks
3. Time series deret waktu atau data berkala
4. Korelasi dan regresi sederhana

b. Statistika Inferensial
Statistika inferensial atau statistika induktif adalah statistika yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Pada statistika inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik atau ciri dari suatu populasi, seperti mean dan standar deviasi. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
1. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang.
2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30% akibat musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu kilogramnya.
Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu polulasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya, maka statistik inferensial mencakup:
1. probabilitas atau teori kemungkinan
2. distribusi teoritis
3. sampling dan distribusi sampling
4. pendugaan populasi atau teori populasi
5. uji hipotesis
6. analisis korelasi dan uji signifikansi, dan
7. analisis regresi untuk peramalan.
Dengan demikian, statistika inferensial sebenarnya merupakan kelanjutan dari statistika deskriptif.

1.3.2 Berdasarkan Ruang Lingkup Penggunaannya
Didasarkan atas ruang lingkup penggunaannya atau disiplin ilmu yang menggunakannya, statistika dapat dibagi atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
a. Statistika sosial
Statistika sosial adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
b. Statistika pendidikan
Statistika pendidikan adalah statistika yang digunakan dalam ilmu dan bidang pendidikan.
c. Statistika ekonomi
Statistika ekonomi adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu ekonomi.
d. Statistika perusahaan
Statistika perusahaan adalah statistika yang digunakan dalam bidang perusahaan.
e. Statistika pertanian
Statistika pertanian adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu pertanian.
f. Statistika kesehatan
Statistika kesehatan adalah statistika yang digunakan dalam bidang kesehatan.

1.3.3 Berdasarkan Bentuk Parameternya
Didasarkan atas bentuk parameternya ( data yang sebenarnya ), statistika dapat dibagi dua, yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik.
a. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians yang homogen.
b. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.

1.4. BEBERAPA KONSEP DASAR

Populasi
Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun perhitungan, kualitatif ataupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Contoh: Keseluruhan mahasiswa sebuah perguruan tinggi, jika mahasiswa perguruan tinggi tersebut dijadikan objek penelitian.
Sampel
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut.
Contoh: Mahasiswa Program Studi Manajemen Informatika sebuah perguruan tinggi yang dianggap dapat mewakili keseluruhan mahasiswa yang ada di perguruan tinggi tersebut.

Variabel Diskrit
Variabel diskrit adalah variabel yang didapat dari hasil menghitung dan selalu memiliki nilai bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan atau variabel yang tidak mengambil seluruh nilai dalam sebuah interval (selang).
Contoh: Jumlah anak yang terdapat dalam suatu keluarga, dapat berjumlah 0, 1, 2, …, tidak mungkin 0,5; 1,43; …
Data yang dinyatakan dalam bentuk variabel diskrit disebut data diskrit.




Variabel Kontinu
Variabel kontinu adalah variabel yang didapat dari hasil mengukur, yang memiliki nilai sembarang, baik berupa nilai bulat maupun pecahan, diantara dua nilai tertentu atau variabel yang mengambil seluruh nilai dalam suatu interval.
Contoh: Tinggi badan seseorang 150 cm, 163,34 cm
Data yang dinyatakan dalam bentuk variabel kontinu disebut data kontinu.

Pembulatan Angka
Untuk keperluan perhitungan, analisis atau laporan, sering dikehendaki pencatatan data kuantitatif dalam bentuk yang lebih sederhana. Karenanya bilangan-bilangan perlu disederhanakan atau dibulatkan. Sudjana (2002:9) mengemukakan 3 aturan dalam pembulatan angka, yaitu:

Aturan 1: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah.
Contoh : Rp 59.376.402,96 dibulatkan hingga jutaan rupiah menjadi Rp 59 juta. Angka yang harus dihilangkan ialah mulai dari 3 ke kanan dan ini merupakan angka terkiri. Angka terkanan dari yang mendahului 3, ialah 9, harus tetap.
Aturan 2: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu.
Contoh : 6.948 kg, dibulatkan hingga ribuan akan menjadi 7 ribu kg.
Rp 176,51 dibulatkan hingga satuan rupiah menjadi Rp 177,00. Angka-angka yang harus dihilangkan adalah 51 dengan angka terkiri 5 yang diikuti angka 1 (bukan nol). Karenanya, angka 6 yang mendahului 5 harus ditambah dengan satu.

Aturan 3: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah satu jika ia ganjil.
Contoh : Bilangan 8,5 dibulatkan hingga satuan menjadi 8.
Bilangan 19,5 dibulatkan hingga satuan menjadi 20.
Aturan 3 disebut aturan genap terdekat yang diambil untuk membuat keseimbangan antara pembulatan ke atas dan pembulatan ke bawah, jika yang harus dihilangkan itu terdiri atas angka 5 atau 5 diikuti oleh hanya angka-angka nol.

Notasi Sigma
Notasi sigma merupakan notasi yang digunakan untuk menyatakan penjumlahan. Notasi sigma dilambangkan dengan .

1.5 PERANAN DAN FUNGSI STATISTIKA

Dalam kehidupan modern sekarang ini, statistika memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang. Peranan statistika antara lain terlihat dalam kehidupan sehari-hari, dalam penelitian ilmiah, dan dalam ilmu pengetahuan . Perlunya mengetahui atau mempelajari statistika adalah karena statistika berperan sebagai alat bantu dalam hal-hal berikut:
1. Menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Variabel atau peubah merupakan sesuatu yang nilainya tidak tetap, seperti harga, produksi, hasil penjualan, umur dan tinggi. Dengan stastistika, variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan. Misalnya, hubungan antara permintaan produk dengan tingkat pendapatan, dengan jumlah penduduk atau dengan jenis penganut agama. Analisis korelasi dan regresi mampu memberikan jawaban yang terbaik.
2. Membuat rencana dan ramalan
Rencana dan ramalan merupakan dua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan sesuatu, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik dan berkualitas. Oleh karena itu, rencana dan ramalan harus baik pula. Dengan statistik, rencana dan ramalan dapat dibuat sebaik mungkin. Misalnya, rencana pembuatan perumahan untuk lima tahun mendatang dari suatu pemerintahan kota, yanh dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat. Analisis data berkala mampu memberikan jawaban terbaik.
3. Mengatasi berbagai perubahan
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu pengambilan keputusan tidak mungkin dapat diabaikan atau dihindarkan, supaya pihak-pihak lain tidak ada yang dirugikan. Dengan statistik, perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dapat diantisipasi sedini mungkin.
4. Membuat keputusan yang lebih baik
Keputusan yang baik dan rasional amat diperlukan dalam menjaga kelancaran sebuah aktivitas kerja supaya kelestarian dari sebuah usaha dapat terjamin. Dengan statistik, keputusan yang baik dan rasional dapat dihasilkan.

Dari peranan dan perlunya mempelajari statistika, dapat disusun beberapa fungsi statistika dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Bank data, menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat dipakai untuk menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap
2. Alat quality control, sebagai alat pembantu standarisasi dan sekaligus sebagai alat pengawasan.
3. Alat analisis, merupakan suatu metode penganalisisan data.
4. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, sebagai dasar penetapan kebijakan dan langkah lebih lanjut untuk mempertahankan, mengembangkan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

1.6 PENGUMPULAN & PEMBAGIAN DATA

Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap . Jadi, data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.
Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil pengamatan atau percobaan dan hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat . Anggapan atau asumsi merupakan suatu perkiraan atau dugaan yang sifatnya masih sementara, sehingga belum tentu benar. Oleh karena itu, anggapan atau asumsi perlu diuji kebenarannya.
Contoh:
1. Agar gambaran dan permasalahan sosial dan ekonomi diketahui oleh masyarakat maka pemerintah dalam hal ini Biro Pusat Statistik (BPS), mengeluarkan publikasi (data), berupa indikator sosial dan indikator ekonomi.

2. Karena ada anggapan bahwa persediaan beras masih cukup untuk jangka waktu dua tahun maka pemerintah memutuskan untuk tidak mengimpor beras.

1.6.1 Pengumpulan Data
Data statistik dapat dikumpulkan dengan menggunakan prosedur yang sistematis. Pengumpulan data dimaksudkan sebagai pencatatan atau karaklteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi.
Pengumpulan data dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya, yaitu:
1. berdasarkan jenis cara pengumpulannya;
2. berdasarkan banyaknya data yang diambil.
Berdasarkan Jenis Cara Pengumpulannya
Ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:
a. Pengamatan (observasi).
Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap objek yang diteliti (populasi). Pengamatan disebut juga penelitian lapangan.
b. Penelusuran literatur.
Penelusuran literatur adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya. Penelusuran literatur disebut juga pengamatan tidak langsung.
c. Penggunaan kuesioner (angket).
Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti.
d. Wawancara (interview).
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan Tanya jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti.

Berdasarkan Banyaknya Data yang Diambil
Dikenal dua cara pengumpulan data, yaitu sensus dan sampling.
a. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau anggota populasi secara keseluruhan untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari hasil sensus disebut parameter atau data yang sebenarnya (true value).
Contoh:
1. Sensus penduduk Indonesia tahun 2008, memberikan data sebenarnya mengenai penduduk Indonesia.
2. Sensus pertanian.
b. Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian data elemen atau anggota populasi untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari sampling disebut statistic (tanpa s) atau data perkiraan (estimate value).
Contoh:
Misalkan dalam sebuah kabupaten ada 1.000 rumah tangga pemakai bumbu masak merek SEDAP sebagai objek penelitian, namun hanya 100 rumah tangga yang diselidiki dan dianggap sebagai sample yang mampu mewakili lainnya.
Sampling dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:
1. Cara acak
Cara pemilihan sampel dikatakan acak apabila setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara itu bersifat objektif dan samplingnya disebut probability sampling.
2. Cara tidak acak
Cara pemilihan sampel dikatakan tidak acak apabila setiap elemen populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara itu bersifat subjektif dan samplingnya disebut nonprobability sampling.

1.6.2 Pembagian Data
Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang menyertainya, misalnya menurut susunan, sifat, waktu pengumpulan, dan sumber pengambilan.

Pembagian Data Menurut Susunannya
Menurut susunannya, data dibagi atas data acak atau tunggal dan data berkelompok.

a. Data acak atau data tunggal
Adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.
Contoh:
Data hasil pengukuran tinggi mahasiswa Prodi Manajemen Informatika AMIK Bina Sriwijaya (dalam cm) adalah sebagai berikut:
155 152 157 155 159 160 155 154
153 150 162 165 160 157 150 170
165 160 165 162 159 154 152 151
155 171 169 162 167 160 158 163
149 154 153 167 158 166 168 153
b. Data berkelompok
Adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi.
Contoh:
Data nilai dan jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Akuntansi di semester II pada AMIK Bina Sriwijaya Palembangadalah sebagai berikut:
TABEL 1.1
NILAI MATA KULIAH AKUNTANSI MAHASISWA SEMESTER 2
PRODI MANAJAMEN INFORMATIKA
Nilai Turus Frekuensi
31 – 40 III 3
41 – 50 IIII 5
51 – 60 IIII IIII 10
61 – 70 IIII IIII IIII 15
71 - 80 IIII II 7
Sumber: Data fiktif

Pembagian Data Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya, data dibagi atas data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Adalah data yang tidak berbentuk bilangan
Contoh: Warna, jenis kelamin. ( merah, pria )
b. Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk bilangan
Contoh: Tinggi, umur, jumlah. ( 170 cm, 41 tahun, 25 buah )

Pembagian Data Menurut Waktu Pengumpulannya
Menurut waktu pengumpulannya , data dibagi atas:
a. Data Berkala
Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan.
Contoh:
Data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.
b. Data Cross Section
Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
Contoh:
Data sensus penduduk 2008.

Pembagian Data Menurut Sumber Pengambilannya
Menurut sumber pengambilannya, data dibedakan atas:
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut pula data asli atau data baru.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti yang terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.

Pengambilan Data Menurut Skala Pengukurannya
Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data dapat dibedakan atas:
a. Data Nominal
Adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekadar label atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek kategori ke dalam kelompok tertentu. Data ini memiliki dua ciri yaitu:
i. Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada kelompok saja);
ii. Kategori data tidak disusun secara logis.
Contoh: Jenis kelamin manusia: 1 untuk pria
0 untuk wanita
b. Data Ordinal
Adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri seperti pada ciri data nominall ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh:
Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu :
• Nilai A adalah dari 80 – 100
• Nilai B adalah dari 65 – 79
• Nilai C adalah dari 55 – 64
• Nilai D adalah dari 45 – 54
• Nilai E adalah dari 0 – 44
c. Data Interval
Adalah data di mana objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki ciri sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.
Contoh: A B C D E
1 2 3 4 5
Interval A sampai C adalah 3 – 1 = 2. Interval C sampai D adalah 4 – 3 = 1. Kedua interval ini dapat dijumlahkan menjadi 2 + 1 = 3. Atau interval antara A dan D adalah 4 – 1 = 3. Pada data ini yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval dan tidak terdapat titik nol absolut.
d. Data Rasio
Adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data interval, dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol maka pada data ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/kategori yang diukur.
Contoh:
A dan B adalah dua orang mahasiswa Universitas PGRI Palembang yang nilai mata kuliah Statistik Dasar masing – masing 60 dan 90. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B adalah nilai 1,5 kali nilai A.

RANGKUMAN

Dalam pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dewasa ini bila kita mendengar istilah statistik itu mengandung berbagai macam pengertian. Dalam arti sempit statistik merupakan sekumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam tabel (daftar) dan grafik(diagram). Kata statistik juga menyatakan ukuran atau karakteristik pada sampel seperti nilai rata-rata, standar deviasi, variansi, dan koefisien korelasi. Dalam arti luas, dikenal sebagai statistika yang merupakan suatu pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau menginterpretasikan data. Jadi, pengertian statistika jauh lebih luas daripada statistik.
Sebagai ilmu pengetahuan statistika memiliki 3 ciri khusus, yaitu: 1) statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan, 2) statistika bersifat bersifat objektif, 3) statistika bersifat bersifat universal. Berdasarkan kriteria tertentu, statistika dibagi atas beberapa macam antara lain berdasarkan cara pengolahan data, ruang lingkup penggunaanya dan bentuk parameternya. Perlunya kita mempelajari statistik, karena statistika berperan sebagai alat bantu dalam hal-hal : a) menjelaskan hubungan antara variabel-variabel, b) membuat rencana dan ramalan, c)mengatasi berbagai perubahan, dan d) membuat keputusan yang lebih baik.


LATIHAN SOAL

1. Buatlah definisi statistika yang jelas, sesuai dengan konsepsi Anda!

2. Statistika berdasarkan tingkat pekerjaannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Jelaskan pengertian dan perbedaan antara kedua jenis statistika tersebut!

3. Nyatakan mana dari yang berikut mewakili data diskrit dan mana yang mewakili data kontinu.
a. Banyaknya saham yang dijual tiap hari di pasar saham.
b. Temperatur yang dicatat setiap tengah hari pada biro cuaca.
c. Pendapatan tahunan guru besar di perguruan tinggi.
d. Usia hidup tabung televise yang diproduksi oleh sebuah perusahaan.

4. Bulatkan bilangan – bilangan berikut teliti hingga ribuan:
a. Rp. 2.456.832,63
b. 300.972 ton
c. 2.012,4 meter
d. 6.142 unit

5. Bedakan antara sensus dan sampling. Uraikan masing – masing dengan menggunakan contoh.

6. Pada masa sekarang ini, peranan statistik semakin dirasakan, terutama dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia penelitian. Tuliskan peranan atau tugas statistik pada kedua bidang tersebut dan berikan contoh masing –masing!

7. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah berikut!
a. Data acak
b. Data Kualitatif
c. Data primer
d. Data rasio

8. Bagaimana Anda dapat mengumpulkan data? Jelaskan!

9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Statistik pendidikan
b. Statistik kesehatan

10. Gunakan Aturan 3 untuk menjumlah bilangan – bilangan berikut:
4,35; 8,65; 2,95; 12,45; 6,65; 7,55; 9,75,
dengan membulatkan ke persepuluhan terdekat!

Kumpulan Tombol Pintas Microsoft Word

Jika anda sering mengetik menggunakan Microsoft Word, anda pasti sering menggunakan tombol-tombol pintas (shortcut) seperti CTRL+C (untuk meng-copy teks), CTRL+S (untuk menyimpan dokumen) atau yang lain. Tombol-tombol shortcut tersebut sangat membantu karena lebih praktis dan cepat, jadi tidak perlu lagi susah-susah meng-klik menu yang notabene membuang waktu dan membosankan. Dalam tulisan ini akan dilampirkan tombol-tombol shortcut beserta penjelasannya.
! Harap diperhatikan, daftar tombol shorcut yang dijelaskan pada tulisan ini diambil dari dokumentasi Microsoft Word 2003, jadi bagi anda yang menggunakan versi Word di bawah versi 2003, kemungkinan akan menemukan beberapa shorcut yang tidak berfungsi sebagaimana yang dijelaskan. Namun tidak perlu kecewa, karena kebanyakan shorcut-shorcut yang dijelaskan di tulisan ini berlaku di semua versi Microsoft Word. Nah, semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan selamat mencoba. 



Berhubungan Dengan Dokumen dan Jendela dokumen/window

CTRL+N Membuat dokumen baru
CTRL+O Membuka dokumen.
CTRL+S Menyimpan dokumen yang sedang dibuka/diedit
CTRL+W Menutup dokumen. Jika dokumen belum disimpan, akan muncul kotak dialog yang menanyakan apakah dokumen ingin disimpan atau tidak.
CTRL+ALT+S Membagi (split) jendela dokumen menjadi dua bagian. Setelah mengetik CTRL+ALT+ S, klik pada posisi yang diinginkan.
SHIFT+ALT+C Menutup kembali jendela dokumen yang telah dibagi dua bagian / displit (CTRL+ALT+ S)
CTRL+ALT+P Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan Print Layout. Lihat menu View
CTRL+ALT+O Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan outline. Lihat menu View
CTRL+ALT+N Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan Normal. Lihat menu View
ALT+R Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan Reading. Lihat menu View


Berhubungan Dengan Pencarian dan Penelusuran Dalam Dokumen

CTRL+F Mencari teks atau objek spesial lainnya dalam dokumen
ALT+CTRL+Y Melanjutkan pencarian CTRL+F setelah kotak dialog pencarian ditutup
CTRL+H Mencari teks tertentu di dalam dokumen kemudian menimpanya/menggantinya dengan teks lain
CTRL+G Cara singkat untuk menuju ke suatu halaman, bookmark, footnote, tabel, komentar (comment), gambar,atau ke lokasi tertentu lainnya.
ALT+CTRL+Z Pindah ke dokumen lain, atau ke bagian lain dalam dokumen, atau antar dokumen dengan email yang diedit di MS Word.
Tombol arah/panah:
← ↑ → ↓ Menggerakkan kursor sesuai arah tanda panah
PAGE UP atau PAGE DOWN Pindah ke atas batas atau ke bawah batas halaman yang ditampilkan di monitor
ALT+CTRL+PAGE UP Pindah ke awal tampilan di monitor
ALT+CTRL+PAGE DOWN Pindah ke akhir tampilan di monitor
CTRL+HOME Pindah ke awal dokumen
CTRL+END Pindah ke akhir dokumen
HOME Pindah ke awal baris
END Pindah ke akhir baris

Berhubungan Dengan Cetak/Print dan Print Preview

CTRL+P Cetak dokumen (membuka kotak dialog Print)
ALT+CTRL+I
Atau
CTRL+F2 Pindah ke tampilan print preview atau sebaliknya ke tampilan standar
Tombol arah / panah:
← ↑ → ↓ Pindah ke halaman tertentu sesuai arah panah dalam tampilan print preview

PAGE UP atau PAGE DOWN Pindah ke halaman sebelumnya atau sesudahnya dalam tampilan print preview

CTRL+HOME Pindah ke halaman pertama dalam tampilan print preview

CTRL+END Pindah ke halaman terakhir dalam tampilan print preview


Berhubungan Dengan Footnote dan Endnote

ALT+CTRL+F Menambahkan footnote
ALT+CTRL+D Menambahkan endnote

Berhubungan Dengan delete, copy dan move

BACKSPACE Menghapus satu karakter ke kiri
CTRL+BACKSPACE Menghapus satu kata ke kiri
DELETE Menghapus satu karakter ke kanan
CTRL+DELETE Menghapus satu kata ke kanan
CTRL+X Cut : Mengambil teks/gambar
CTRL+C Copy: menduplikat teks/gambar
CTRL+C, C Memunculkan daftar teks yang telah di-copy atau di-cut
F2 Memindahkan teks atau gambar. Caranya: pilih dulu (sorot) teks yg akan dipindahkan, lalu tekan F2, lalu klik pada posisi dimana teks tersebut akan dipindahkan, lalu tekan ENTER.
CTRL+V Paste: menyisipkan teks/gambar yang telah di-cut atau di-copy.

Berhubungan dengan Karakter/simbol spesial

CTRL+F9 Membuat sebuah field
SHIFT+ENTER Membuat baris baru
CTRL+ENTER Membuat halaman baru
CTRL+SHIFT+ENTER Membuat bagian dokumen baru. Bagian yang baru ini bukan lanjutan dari halaman sebelumnya, jadi nomor halamannya bisa dimulai dari yang baru, atau orientasi halamannya (portrait/landscape) bisa beda.
CTRL+SHIFT+SPACEBAR Membuat spasi yang tidak bisa dipisahkan. Maksudnya seolah-olah dua kata yang berada di antara spasi tersebut tetap berada dalam satu baris.
ALT+CTRL+C Simbol Copyright ( © )
ALT+CTRL+R Simbol Registered Trademark ( ® )
ALT+CTRL+T Simbol Trademark ( ™ )
“kode simbol”, ALT+X Memasukkan simbol tertentu. Caranya: tulis dulu kode simbolnya, lalu tekan ALT+X. Daftar simbol dan kodenya dapat anda lihat pada menu “Insert”, “Symbol…”, lalu pilih tab Symbol. Contoh : untuk menulis simbol ∑ , ketik 2211 lalu tekan ALT+X. Kode simbol berupa kode Unicode (Hexadesimal).
ALT+”kode simbol” Memasukkan simbol tertentu sesuai dengan kode simbolnya (desimal ANSI). Kode simbolnya berupa angka-angka yang harus diketikkan melalui Keypad Numeric. Daftar simbol dan kodenya dapat anda lihat pada menu “Insert”, “Symbol…”, lalu pilih tab Symbol.

Berhubungan dengan menyorot / memblok teks

SHIFT+”tombol panah”
Atau
SHIFT+”klik mouse” Menyorot teks. Caranya: tekan tombol SHIFT (jangan dulu dilepas) lalu tekan tombol tanda panah atau klik di tempat yang diinginkan.
CTRL+”sorot yang lain” Menyorot teks terpisah. Caranya: setelah menyorot sebuah teks, anda bisa juga menyorot teks lain yang bukan lanjutan dari teks tersebut dengan menekan tombol CTRL.
F8 Menghidupkan mode penyorotan, yaitu menyorot teks tanpa menggunakan tombol SHIFT. Caranya: tekan F8 satu kali, lalu tekan tombol panah ke arah yang anda inginkan. Untuk mengakhiri mode penyorotan, tekan ESC. Jika anda tekan F8 dua kali, secara otomatis akan menyorot satu kata, jika tekan F8 tiga kali akan menyorot satu kalimat, dan seterusnya. Untuk mengurangi ukuran penyorotan, tekan SHIFT+F8. Jangan lupa menekan ESC untuk mengakhiri mode penyorotan.
ESC Mengakhiri mode penyorotan.
SHIFT+HOME Menyorot hingga ke awal baris
SHIFT+END Menyorot hingga ke akhir baris
SHIFT+PAGE DOWN Menyorot hingga satu layar ke bawah
SHIFT+PAGE UP Menyorot hingga satu layar ke atas
CTRL+SHIFT+HOME Menyorot hingga ke awal dokumen
CTRL+SHIFT+END Menyorot hingga ke akhir dokumen
ALT+CTRL+SHIFT+PAGE UP Menyorot hingga ke awal tampilan di monitor
ALT+CTRL+SHIFT+PAGE DOWN Menyorot hingga ke akhir tampilan di monitor
CTRL+A Menyorot seluruh isi dokumen
CTRL+SHIFT+F8 kemudian tekan tombol panah Menyorot teks secara vertikal
TAB Menyorot isi sel berikutnya dalam tabel
SHIFT+TAB Menyorot isi sel sebelumnya dalam tabel

Berhubungan dengan pergerakan kursor

Panah (kiri, kanan, atas, bawah) Pindah satu karakter/huruf ke (kiri, kanan, atas, bawah)
CTRL+”panah kiri” Pindah satu karakter/huruf ke kiri
CTRL+”panah kanan” Pindah satu karakter/huruf ke kanan
CTRL+”panah atas” Pindah satu paragraf ke atas
CTRL+”panah bawah” Pindah satu paragraf ke bawah
END Pindah ke akhir baris
HOME Pindah ke awal baris
ALT+CTRL+PAGE UP Pindah ke awal tampilan di monitor
ALT+CTRL+PAGE DOWN Pindah ke akhir tampilan di monitor
PAGE UP Pindah satu halaman ke atas
PAGE DOWN Pindah satu halaman ke bawah
CTRL+PAGE DOWN Pindah ke awal halaman berikutnya
CTRL+PAGE UP Pindah ke awal halaman sebelumnya
CTRL+END Pindah ke akhir dokumen
CTRL+HOME Pindah ke awal dokumen
TAB Pindah satu sel ke kanan (dalam tabel)
SHIFT+TAB Pindah satu sel ke kiri (dalam tabel)
ALT+HOME Pindah ke sel paling kiri (dalam tabel)
ALT+END Pindah ke sel paling kanan (dalam tabel)
ALT+PAGE UP Pindah ke sel paling atas dalam satu kolom (dalam tabel)
ALT+PAGE DOWN Pindah ke sel paling bawah dalam satu kolom (dalam tabel)
“panah atas” Pindah ke baris sebelumnya/atas (dalam tabel)
“panah bawah” Pindah ke baris sesudahnya/bawah (dalam tabel)

Berhubungan dengan pemformatan teks

CTRL+SHIFT+C Meng-copy / menduplikat format dari teks (Ingat!, bukan tulisannya melainkan formatnya. Misalnya : ukuran dan jenis huruf, jarak spasi antar baris, dsb)
CTRL+SHIFT+V Menyisipkan format teks setelah di CTRL+SHIFT+C
CTRL+SHIFT+F Merubah jenis huruf
CTRL+SHIFT+P Merubah ukuran huruf
CTRL+SHIFT+> Memperbesar ukuran huruf
CTRL+SHIFT+< Memperkecil ukuran huruf
CTRL+] Memperbesar ukuran huruf 1 poin
CTRL+[ Memperkecil ukuran huruf 1 poin
CTRL+D Mengubah format huruf. Ini akan memunculkan kotak dialog yang berkaitan dengan pemformatan huruf secara lengkap.
SHIFT+F3 Mengubah efek-efek pada teks. Untuk kembali ke efek yang semula, cukup tekan lagi SHIFT+F3 sampai kembali ke semula
CTRL+SHIFT+A Mem-format teks menjadi huruf kapital semuanya
CTRL+B Menebalkan teks. Contoh: Ini tebal
CTRL+U Menambahkan garis bawah. Contoh: ini garis bawah
CTRL+SHIFT+W Menambahkan garis bawah hanya pada teksnya saja, bukan pada spasi antar kata. Contoh: ini garis bawah
CTRL+SHIFT+D Menambahkan garis bawah dobel. Contoh: ini garis bawah
CTRL+SHIFT+H Memformat teks menjadi tidak terlihat (hilang). Untuk melihat teks yang diformat hilang, kllik menu Tools, Options, lalu pada tab View, perhatikan bagian Formatting marks, berikan tanda cek pada opsi All, lalu klik tombol OK.
CTRL+I Memiringkan teks. Contoh: ini miring
CTRL+SHIFT+K Memformat teks menjadi huruf kecil semuanya
CTRL + ”=” (tanda sama dengan) Menempatkan teks pada posisi pangkat bawah. Contoh: H2O
CTRL + SHIFT + “+” (tanda tambah) Menempatkan teks pada posisi pangkat atas. Contoh: 52 = 25
CTRL+SPACEBAR (tombol spasi) Menghilangkan format yang telah dilakukan
CTRL+SHIFT+Q Mengubah teks menjadi berjenis huruf simbol
CTRL + SHIFT + * Menampilkan huruf-huruf yang tidak terlihat atau yang tidak dapat dicetak
SHIFT+F1
lalu klik pada teks yang ingin dilihat formatnya Menampilkan detail format yang diberlakukan pada teks (Reveal Formatting)
CTRL+1 Menerapkan jarak antar baris 1 spasi
CTRL+2 Menerapkan jarak antar baris 2 spasi
CTRL+5 Menerapkan jarak antar baris 1.5 spasi
CTRL+0 Menambahkan/menghilangkan jarak 1 spasi pada awal paragraf
CTRL+E Membuat teks menjadi rata tengah
CTRL+J Membuat teks menjadi rata kiri dan kanan
CTRL+L Membuat teks menjadi rata kiri
CTRL+R Membuat teks menjadi rata kanan
CTRL+M Menambah margin pada sebelah kiri
CTRL+SHIFT+M Menghilangkan tambahan margin kiri setelah di CTRL+M
CTRL+T Menambahkan indent menggantung
CTRL+SHIFT+T Mengurangi jarak indent menggantung
CTRL+Q Menghilangkan semua format yang telah dilakukan sehingga menjadi biasa / tanpa pemformatan
CTRL+SHIFT+S Mengubah style teks
ALT+CTRL+K Memulai AutoFormat
CTRL+SHIFT+N Menerapkan style Normal
ALT+CTRL+1 Menerapkan style Heading 1
ALT+CTRL+2 Menerapkan style Heading 2
ALT+CTRL+3 Menerapkan style Heading 3
CTRL+SHIFT+L Menerapkan style List / daftar

Berhubungan dengan mail merge

ALT+SHIFT+K Menampilkan sebuah mail merge
ALT+SHIFT+N Menggabungkan dokumen
ALT+SHIFT+E Mengedit data dokumen mail merge
ALT+SHIFT+F Memasukkan sebuah field mail merge
ALT+SHIFT+D Memasukkan field tanggal (Date)
ALT+CTRL+L Memasukkan field daftar (List)
ALT+SHIFT+P Memasukkan field nomor halaman
ALT+SHIFT+T Memasukkan field waktu (jam / Time)
CTRL+F9 Memasukkan field kosong
CTRL+SHIFT+F7 Mengupdate informasi-informasi yang saling berkaitan di dalam dokumen sumber sebuah mail merge
F9 Mengupdate field yang sedang ditunjuk kursor saat itu
CTRL+SHIFT+F9 Menghilangkan hubungan sebuah link
SHIFT+F9 Melihat sebuah field dengan hasilnya (secara bergantian)
ALT+F9 Melihat semua field beserta hasilnya (secara bergantian)
ALT+SHIFT+F9 Menjalankan GOTOBUTTON atau MACROBUTTON dari field yang sedang dilihat hasilnya
F11 Pindah ke field berikutnya
SHIFT+F11 Pindah ke field sebelumnya
CTRL+F11 Mengunci field
CTRL+SHIFT+F11 Membuka /menghilangkan kunci field yang terkunci

Shortcut Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

F1 Membuka panduan Microsoft Word
F2 Memindahkan teks atau gambar. Caranya: pilih dulu (sorot) teks yg akan dipindahkan, lalu tekan F2, lalu klik pada posisi dimana teks tersebut akan dipindahkan, lalu tekan ENTER.
F3 Memasukkan AutoText
F4 Mengulangi proses / pengetikan yang terakhir dilakukan
F5 Membuka kotak dialog pencarian (cara singkat menuju bagian tertentu di dalam dokumen)
F6 Menuju ke frame / panel berikutnya
F7 Membuka kotak dialog Spelling and Grammar
F8 Menghidupkan mode penyorotan, yaitu menyorot teks tanpa menggunakan tombol SHIFT. Caranya: tekan F8 satu kali, lalu tekan tombol panah ke arah yang anda inginkan. Untuk mengakhiri mode penyorotan, tekan ESC. Jika anda tekan F8 dua kali, secara otomatis akan menyorot satu kata, jika tekan F8 tiga kali akan menyorot satu kalimat, dan seterusnya. Untuk mengurangi ukuran penyorotan, tekan SHIFT+F8. Jangan lupa menekan ESC untuk mengakhiri mode penyorotan.
F9 Mengupdate field yang dipilih / disorot
F10 Mengaktifkan bar menu untuk diakses oleh keyboard
F11 Menuju ke field berikutnya
F12 Menyimpan dokumen dengan nama baru. Ini sama dengan meng-klik menu File, Save As.

Tombol CTRL dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

CTRL+F2 Pindah ke tampilan print preview atau sebaliknya ke tampilan standar

CTRL+F3 Mengambil teks untuk Autotext
CTRL+F4 Menutup jendela dokumen (sekaligus menutup dokumen)
CTRL+F5 Mengembalikan (restore) ukuran jendela dokumen setelah di maximize
CTRL+F6 Pindah ke dokumen lain (jika membuka lebih dari satu file dokumen Word)
CTRL+F7 Menjalankan perintah Move (shortcut untuk title bar)
CTRL+F8 Menjalankan perintah Size (shortcut untuk title bar)
CTRL+F9 Membuat sebuah field untuk karakter spesial (simbol)
CTRL+F10 Membuat jendela Microsoft Word menjadi berukuran Maximize
CTRL+F11 Mengunci field pada mail merge
CTRL+F12 Membuka file dokumen Word. Ini sama dengan mengklik menu File, Open.

Tombol SHIFT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

SHIFT+F1 Menampilkan detail format yang diberlakukan pada teks (Reveal Formatting)
SHIFT+F2 Menduplikat (copy) teks
SHIFT+F3 Mengubah efek-efek pada teks. Untuk kembali ke efek yang semula, cukup tekan lagi SHIFT+F3 sampai kembali ke semula
SHIFT+F4 Mengulangi /melanjutkan proses pencarian Find atau GoTo
SHIFT+F5 Meletakkan kursor pada posisi teks yang terakhir kali dilakukan perubahan
SHIFT+F6 Menuju ke frame / panel sebelumnya
SHIFT+F7 Membuka kotak dialog Thesaurus
SHIFT+F8 Menghilangkan tanda penyorotan / seleksi
SHIFT+F9 Melihat sebuah field dengan hasilnya (secara bergantian)
SHIFT+F10 Memperlihatkan menu klik kanan pada posisi kursor
SHIFT+F11 Pindah ke field sebelumnya
SHIFT+F12 Menyimpan dokumen. Ini sama dengan mengklik menu File, Save

Tombol ALT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

ALT+F1 Meletakkan kursor pada field berikutnya. Field di sini bisa berupa teks yang mengandung link, ataupun teks-teks tertentu lainnya
ALT+F3 Membuat sebuah entry AutoText
ALT+F4 Keluar dari program aplikasi Microsoft Word
ALT+F5 Mengembalikan ukuran jendela Microsoft Word jika sedang maximize.
ALT+F7 Mencari kesalahan dalam penulisan. Ini bisa berfungsi jika kotak cek “Check spelling as you type” diaktifkan. (lihat di menu Tools, Options, klik tab Spelling & Grammar)
ALT+F8 Menjalankan sebuah macro.
ALT+F9 Melihat semua field beserta hasilnya (secara bergantian)
ALT+F10 Memaksimalkan (maximize) tampilan jendela program Microsoft Word
ALT+F11 Menampilkan jendela penulisan kode Microsoft Visual Basic

Tombol CTRL+SHIFT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

CTRL+SHIFT+F3 Menuliskan isi dari Spike (entry AutoText spesial)
CTRL+SHIFT+F5 Mengedit bookmark. (membuka kotak dialog bookmark)
CTRL+SHIFT+F6 Pindah ke jendela dokumen yang lain (jika pada saat bersamaan, membuka lebih dari satu file Word)
CTRL+SHIFT+F7 Mengupdate informasi-informasi yang saling berkaitan di dalam dokumen sumber sebuah mail merge
CTRL+SHIFT+F8 kemudian tekan tombol panah Menyorot teks secara vertikal
CTRL+SHIFT+F9 Menghilangkan hubungan sebuah link
CTRL+SHIFT+F11 Membuka /menghilangkan kunci field yang terkunci
CTRL+SHIFT+F12 Membuka kotak dialog Print. Sama dengan CTRL+P

Tombol CTRL+ALT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

CTRL+ALT+F1 Menampilkan informasi mengenai komputer yang sedang digunakan.
CTRL+ALT+F2 Membuka file dokumen Word. Ini sama dengan meng-klik menu File, lalu Open.

Tombol ALT+SHIFT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

ALT+SHIFT+F1 Meletakkan kursor pada field sebelumnya. Field di sini bisa berupa teks yang mengandung link, ataupun teks-teks tertentu lainnya
ALT+SHIFT+F2 Menyimpan dokumen yang sedang dibuka/diedit. Ini sama dengan meng-klik menu File, lalu Save.
ALT+SHIFT+F9 Menjalankan GOTOBUTTON atau MACROBUTTON dari field yang sedang dilihat hasilnya
ALT+SHIFT+F10 Menampilkan menu atau pesan untuk smart tag.
ALT+SHIFT+F11 Menjalankan Microsoft Script Editor

Referensi
Dokumentasi Microsoft Word 2003

Kamera CCTV CID452NH

Payment Method: Telegraphic Transfer (T/T)
Pack. & Delivery: set
Origin: Korea (South)
Specification: DOOM INDOOR CAMERA COMMAX CID-452NH
• 1 / 3 " SONY Super HAD CCD
• 560TVL at day / night 600TVL at
• 0.00001 Lux at F1.2
• 3.6mm Lens
• Motion detection zone
• RS-485 remote control
• Multi-ligual OSD menu
• DC 12V ( not included)






Asal: Korea (South)
Cara Pembayaran: Transfer Bank (T / T)
Pack. & Pengiriman: set
Spesifikasi: DOOM COMMAX CAMERA INDOOR CID-452NH
• 1 / 3 "SONY Super HAD CCD
• 560TVL di 600TVL malam hari / jam
• 0,00001 Lux di F1.2
• 3.6mm Lens
• Motion deteksi zona
• RS-485 remote control
• Multi-ligual menu OSD
• DC 12V (tidak termasuk)

KAMERA CCTV COMMAX

Origin: Korea (South)
Payment Method: Telegraphic Transfer (T/T)
Pack. & Delivery: set
Specification: True Day & Night IR Camera CIR-416NH COMMAX â € ¢ 1 / 3 " SONY Super HAD CCD â € ¢ True Day & Night ( ICR) â € ¢ Very accurate IR LED on / off & CDS control â € ¢ High resolution of 500TVL ( Day) / 560TVL ( Night) â € ¢ viewable distance up to 20m at " 0 " Lux darkness â € ¢ Automatic IR on / off â € ¢ External Zoom & Focus Adjustment â € ¢ Weatherproof ( IP67) â € ¢ DC 12V ( not included)
Spesifikasi: True Day & Night IR Camera CIR-416NH COMMAX â € ¢ 1 / 3 "SONY Super HAD CCD â € ¢ True Day & Night (ICR) â € ¢ Sangat akurat IR LED on / off & CDS kontrol â € ¢ Tinggi resolusi 500TVL (Hari) / 560TVL (Malam) â € ¢ jarak dapat dilihat sampai dengan 20m di "0" Lux kegelapan â € ¢ Otomatis IR on / off â € ¢ Eksternal Zoom & Focus Adjustment â € ¢ Weatherproof (IP67) â € ¢ DC 12V (tidak termasuk)





DVR Recording Resolusi
Ini adalah salah satu dari dua faktor yang paling penting! Ada tiga jenis kualitas Resolusi DVR Recording: CIF, Half D1 dan D1.

CIF: Ini adalah resolusi terendah dan keluar-tanggal berkualitas. Video dan gambar yang diproduksi di 320 X 230 Pixels. Jauh subyek dan obyek menjadi sangat tidak jelas.

Setengah D1: Normal Kualitas / OK untuk Home dan penggunaan bisnis kecil, tapi tidak menghasilkan bukti sepenuhnya profesional dan dapat diandalkan dalam segala situasi. Sampai dengan 720 X 260 Pixels.

D1: catatan D1 sampai dengan 720 X 520 Pixels, yang sama dengan DVD Kualitas! Dalam sebuah Sistem CCTV profesional set-up lebih jauh tersangka jauh memiliki peluang bagus untuk identifikasi.



DVR Frame Rate
Frame rate secara keseluruhan (Frames Per Second FPS) memberikan jumlah gambar yang dapat ditangkap ke dalam aliran video setiap detik atas segala masukan Video bersama-sama. Jadi Perekam DVR 50 FPS dengan empat Kamera Keamanan tersambung dapat merekam pada sebuah max. sebesar 12,5 FPS per kamera. Sebuah mesin 100 FPS dapat menangkap 25 FPS (Real Time) per kamera selama hanya empat kamera yang mengalir masuk

Kebanyakan CCTV Sistem ditetapkan untuk merekam pada 4 sampai 8 gambar per detik untuk setiap kamera, tetapi sering kembali ke Real Time ketika terjadi insiden tertentu atau gerakan terdeteksi.

Kami sangat merekomendasikan minimal 100 FPS DVR untuk 4 CCTV Camera System, 200 FPS DVR selama 8 CCTV Camera Sistem dan 400 FPS untuk 16 Sistem Kamera.



Kompresi MPEG4 H.264 Vs
H.264 Video Kompresi adalah jauh lebih unggul dari MPEG4 yang lebih tua.

* H.264 menghemat hampir 50% dari Hard Disk Space
* H.264 mengurangi biaya penyimpanan
* H.264 Sangat meningkatkan Monitoring Remote dan Lihat melalui internet cepat Web-Aplikasi streaming

Kamis, 05 Mei 2011

Tips n Trik: Kumpulan Tombol Pintas Microsoft Word

Tips n Trik: Kumpulan Tombol Pintas Microsoft Word


Jika anda sering mengetik menggunakan Microsoft Word, anda pasti sering menggunakan tombol-tombol pintas (shortcut) seperti CTRL+C (untuk meng-copy teks), CTRL+S (untuk menyimpan dokumen) atau yang lain. Tombol-tombol shortcut tersebut sangat membantu karena lebih praktis dan cepat, jadi tidak perlu lagi susah-susah meng-klik menu yang notabene membuang waktu dan membosankan. Dalam tulisan ini akan dilampirkan tombol-tombol shortcut beserta penjelasannya.
! Harap diperhatikan, daftar tombol shorcut yang dijelaskan pada tulisan ini diambil dari dokumentasi Microsoft Word 2003, jadi bagi anda yang menggunakan versi Word di bawah versi 2003, kemungkinan akan menemukan beberapa shorcut yang tidak berfungsi sebagaimana yang dijelaskan. Namun tidak perlu kecewa, karena kebanyakan shorcut-shorcut yang dijelaskan di tulisan ini berlaku di semua versi Microsoft Word. Nah, semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan selamat mencoba. 



Berhubungan Dengan Dokumen dan Jendela dokumen/window

CTRL+N Membuat dokumen baru
CTRL+O Membuka dokumen.
CTRL+S Menyimpan dokumen yang sedang dibuka/diedit
CTRL+W Menutup dokumen. Jika dokumen belum disimpan, akan muncul kotak dialog yang menanyakan apakah dokumen ingin disimpan atau tidak.
CTRL+ALT+S Membagi (split) jendela dokumen menjadi dua bagian. Setelah mengetik CTRL+ALT+ S, klik pada posisi yang diinginkan.
SHIFT+ALT+C Menutup kembali jendela dokumen yang telah dibagi dua bagian / displit (CTRL+ALT+ S)
CTRL+ALT+P Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan Print Layout. Lihat menu View
CTRL+ALT+O Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan outline. Lihat menu View
CTRL+ALT+N Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan Normal. Lihat menu View
ALT+R Mengubah tampilan dokumen menjadi tampilan Reading. Lihat menu View


Berhubungan Dengan Pencarian dan Penelusuran Dalam Dokumen

CTRL+F Mencari teks atau objek spesial lainnya dalam dokumen
ALT+CTRL+Y Melanjutkan pencarian CTRL+F setelah kotak dialog pencarian ditutup
CTRL+H Mencari teks tertentu di dalam dokumen kemudian menimpanya/menggantinya dengan teks lain
CTRL+G Cara singkat untuk menuju ke suatu halaman, bookmark, footnote, tabel, komentar (comment), gambar,atau ke lokasi tertentu lainnya.
ALT+CTRL+Z Pindah ke dokumen lain, atau ke bagian lain dalam dokumen, atau antar dokumen dengan email yang diedit di MS Word.
Tombol arah/panah:
← ↑ → ↓ Menggerakkan kursor sesuai arah tanda panah
PAGE UP atau PAGE DOWN Pindah ke atas batas atau ke bawah batas halaman yang ditampilkan di monitor
ALT+CTRL+PAGE UP Pindah ke awal tampilan di monitor
ALT+CTRL+PAGE DOWN Pindah ke akhir tampilan di monitor
CTRL+HOME Pindah ke awal dokumen
CTRL+END Pindah ke akhir dokumen
HOME Pindah ke awal baris
END Pindah ke akhir baris

Berhubungan Dengan Cetak/Print dan Print Preview

CTRL+P Cetak dokumen (membuka kotak dialog Print)
ALT+CTRL+I
Atau
CTRL+F2 Pindah ke tampilan print preview atau sebaliknya ke tampilan standar

Tombol arah / panah:
← ↑ → ↓ Pindah ke halaman tertentu sesuai arah panah dalam tampilan print preview

PAGE UP atau PAGE DOWN Pindah ke halaman sebelumnya atau sesudahnya dalam tampilan print preview

CTRL+HOME Pindah ke halaman pertama dalam tampilan print preview

CTRL+END Pindah ke halaman terakhir dalam tampilan print preview


Berhubungan Dengan Footnote dan Endnote

ALT+CTRL+F Menambahkan footnote
ALT+CTRL+D Menambahkan endnote

Berhubungan Dengan delete, copy dan move

BACKSPACE Menghapus satu karakter ke kiri
CTRL+BACKSPACE Menghapus satu kata ke kiri
DELETE Menghapus satu karakter ke kanan
CTRL+DELETE Menghapus satu kata ke kanan
CTRL+X Cut : Mengambil teks/gambar
CTRL+C Copy: menduplikat teks/gambar
CTRL+C, C Memunculkan daftar teks yang telah di-copy atau di-cut
F2 Memindahkan teks atau gambar. Caranya: pilih dulu (sorot) teks yg akan dipindahkan, lalu tekan F2, lalu klik pada posisi dimana teks tersebut akan dipindahkan, lalu tekan ENTER.
CTRL+V Paste: menyisipkan teks/gambar yang telah di-cut atau di-copy.

Berhubungan dengan Karakter/simbol spesial

CTRL+F9 Membuat sebuah field
SHIFT+ENTER Membuat baris baru
CTRL+ENTER Membuat halaman baru
CTRL+SHIFT+ENTER Membuat bagian dokumen baru. Bagian yang baru ini bukan lanjutan dari halaman sebelumnya, jadi nomor halamannya bisa dimulai dari yang baru, atau orientasi halamannya (portrait/landscape) bisa beda.
CTRL+SHIFT+SPACEBAR Membuat spasi yang tidak bisa dipisahkan. Maksudnya seolah-olah dua kata yang berada di antara spasi tersebut tetap berada dalam satu baris.
ALT+CTRL+C Simbol Copyright ( © )
ALT+CTRL+R Simbol Registered Trademark ( ® )
ALT+CTRL+T Simbol Trademark ( ™ )
“kode simbol”, ALT+X Memasukkan simbol tertentu. Caranya: tulis dulu kode simbolnya, lalu tekan ALT+X. Daftar simbol dan kodenya dapat anda lihat pada menu “Insert”, “Symbol…”, lalu pilih tab Symbol. Contoh : untuk menulis simbol ∑ , ketik 2211 lalu tekan ALT+X. Kode simbol berupa kode Unicode (Hexadesimal).
ALT+”kode simbol” Memasukkan simbol tertentu sesuai dengan kode simbolnya (desimal ANSI). Kode simbolnya berupa angka-angka yang harus diketikkan melalui Keypad Numeric. Daftar simbol dan kodenya dapat anda lihat pada menu “Insert”, “Symbol…”, lalu pilih tab Symbol.

Berhubungan dengan menyorot / memblok teks

SHIFT+”tombol panah”
Atau
SHIFT+”klik mouse” Menyorot teks. Caranya: tekan tombol SHIFT (jangan dulu dilepas) lalu tekan tombol tanda panah atau klik di tempat yang diinginkan.
CTRL+”sorot yang lain” Menyorot teks terpisah. Caranya: setelah menyorot sebuah teks, anda bisa juga menyorot teks lain yang bukan lanjutan dari teks tersebut dengan menekan tombol CTRL.
F8 Menghidupkan mode penyorotan, yaitu menyorot teks tanpa menggunakan tombol SHIFT. Caranya: tekan F8 satu kali, lalu tekan tombol panah ke arah yang anda inginkan. Untuk mengakhiri mode penyorotan, tekan ESC. Jika anda tekan F8 dua kali, secara otomatis akan menyorot satu kata, jika tekan F8 tiga kali akan menyorot satu kalimat, dan seterusnya. Untuk mengurangi ukuran penyorotan, tekan SHIFT+F8. Jangan lupa menekan ESC untuk mengakhiri mode penyorotan.
ESC Mengakhiri mode penyorotan.
SHIFT+HOME Menyorot hingga ke awal baris
SHIFT+END Menyorot hingga ke akhir baris
SHIFT+PAGE DOWN Menyorot hingga satu layar ke bawah
SHIFT+PAGE UP Menyorot hingga satu layar ke atas
CTRL+SHIFT+HOME Menyorot hingga ke awal dokumen
CTRL+SHIFT+END Menyorot hingga ke akhir dokumen
ALT+CTRL+SHIFT+PAGE UP Menyorot hingga ke awal tampilan di monitor
ALT+CTRL+SHIFT+PAGE DOWN Menyorot hingga ke akhir tampilan di monitor
CTRL+A Menyorot seluruh isi dokumen
CTRL+SHIFT+F8 kemudian tekan tombol panah Menyorot teks secara vertikal
TAB Menyorot isi sel berikutnya dalam tabel
SHIFT+TAB Menyorot isi sel sebelumnya dalam tabel

Berhubungan dengan pergerakan kursor

Panah (kiri, kanan, atas, bawah) Pindah satu karakter/huruf ke (kiri, kanan, atas, bawah)
CTRL+”panah kiri” Pindah satu karakter/huruf ke kiri
CTRL+”panah kanan” Pindah satu karakter/huruf ke kanan
CTRL+”panah atas” Pindah satu paragraf ke atas
CTRL+”panah bawah” Pindah satu paragraf ke bawah
END Pindah ke akhir baris
HOME Pindah ke awal baris
ALT+CTRL+PAGE UP Pindah ke awal tampilan di monitor
ALT+CTRL+PAGE DOWN Pindah ke akhir tampilan di monitor
PAGE UP Pindah satu halaman ke atas
PAGE DOWN Pindah satu halaman ke bawah
CTRL+PAGE DOWN Pindah ke awal halaman berikutnya
CTRL+PAGE UP Pindah ke awal halaman sebelumnya
CTRL+END Pindah ke akhir dokumen
CTRL+HOME Pindah ke awal dokumen
TAB Pindah satu sel ke kanan (dalam tabel)
SHIFT+TAB Pindah satu sel ke kiri (dalam tabel)
ALT+HOME Pindah ke sel paling kiri (dalam tabel)
ALT+END Pindah ke sel paling kanan (dalam tabel)
ALT+PAGE UP Pindah ke sel paling atas dalam satu kolom (dalam tabel)
ALT+PAGE DOWN Pindah ke sel paling bawah dalam satu kolom (dalam tabel)
“panah atas” Pindah ke baris sebelumnya/atas (dalam tabel)
“panah bawah” Pindah ke baris sesudahnya/bawah (dalam tabel)

Berhubungan dengan pemformatan teks

CTRL+SHIFT+C Meng-copy / menduplikat format dari teks (Ingat!, bukan tulisannya melainkan formatnya. Misalnya : ukuran dan jenis huruf, jarak spasi antar baris, dsb)
CTRL+SHIFT+V Menyisipkan format teks setelah di CTRL+SHIFT+C
CTRL+SHIFT+F Merubah jenis huruf
CTRL+SHIFT+P Merubah ukuran huruf
CTRL+SHIFT+> Memperbesar ukuran huruf
CTRL+SHIFT+< Memperkecil ukuran huruf
CTRL+] Memperbesar ukuran huruf 1 poin
CTRL+[ Memperkecil ukuran huruf 1 poin
CTRL+D Mengubah format huruf. Ini akan memunculkan kotak dialog yang berkaitan dengan pemformatan huruf secara lengkap.
SHIFT+F3 Mengubah efek-efek pada teks. Untuk kembali ke efek yang semula, cukup tekan lagi SHIFT+F3 sampai kembali ke semula
CTRL+SHIFT+A Mem-format teks menjadi huruf kapital semuanya
CTRL+B Menebalkan teks. Contoh: Ini tebal
CTRL+U Menambahkan garis bawah. Contoh: ini garis bawah
CTRL+SHIFT+W Menambahkan garis bawah hanya pada teksnya saja, bukan pada spasi antar kata. Contoh: ini garis bawah
CTRL+SHIFT+D Menambahkan garis bawah dobel. Contoh: ini garis bawah
CTRL+SHIFT+H Memformat teks menjadi tidak terlihat (hilang). Untuk melihat teks yang diformat hilang, kllik menu Tools, Options, lalu pada tab View, perhatikan bagian Formatting marks, berikan tanda cek pada opsi All, lalu klik tombol OK.
CTRL+I Memiringkan teks. Contoh: ini miring
CTRL+SHIFT+K Memformat teks menjadi huruf kecil semuanya
CTRL + ”=” (tanda sama dengan) Menempatkan teks pada posisi pangkat bawah. Contoh: H2O
CTRL + SHIFT + “+” (tanda tambah) Menempatkan teks pada posisi pangkat atas. Contoh: 52 = 25
CTRL+SPACEBAR (tombol spasi) Menghilangkan format yang telah dilakukan
CTRL+SHIFT+Q Mengubah teks menjadi berjenis huruf simbol
CTRL + SHIFT + * Menampilkan huruf-huruf yang tidak terlihat atau yang tidak dapat dicetak
SHIFT+F1
lalu klik pada teks yang ingin dilihat formatnya Menampilkan detail format yang diberlakukan pada teks (Reveal Formatting)
CTRL+1 Menerapkan jarak antar baris 1 spasi
CTRL+2 Menerapkan jarak antar baris 2 spasi
CTRL+5 Menerapkan jarak antar baris 1.5 spasi
CTRL+0 Menambahkan/menghilangkan jarak 1 spasi pada awal paragraf
CTRL+E Membuat teks menjadi rata tengah
CTRL+J Membuat teks menjadi rata kiri dan kanan
CTRL+L Membuat teks menjadi rata kiri
CTRL+R Membuat teks menjadi rata kanan
CTRL+M Menambah margin pada sebelah kiri
CTRL+SHIFT+M Menghilangkan tambahan margin kiri setelah di CTRL+M
CTRL+T Menambahkan indent menggantung
CTRL+SHIFT+T Mengurangi jarak indent menggantung
CTRL+Q Menghilangkan semua format yang telah dilakukan sehingga menjadi biasa / tanpa pemformatan
CTRL+SHIFT+S Mengubah style teks
ALT+CTRL+K Memulai AutoFormat
CTRL+SHIFT+N Menerapkan style Normal
ALT+CTRL+1 Menerapkan style Heading 1
ALT+CTRL+2 Menerapkan style Heading 2
ALT+CTRL+3 Menerapkan style Heading 3
CTRL+SHIFT+L Menerapkan style List / daftar

Berhubungan dengan mail merge

ALT+SHIFT+K Menampilkan sebuah mail merge
ALT+SHIFT+N Menggabungkan dokumen
ALT+SHIFT+E Mengedit data dokumen mail merge
ALT+SHIFT+F Memasukkan sebuah field mail merge
ALT+SHIFT+D Memasukkan field tanggal (Date)
ALT+CTRL+L Memasukkan field daftar (List)
ALT+SHIFT+P Memasukkan field nomor halaman
ALT+SHIFT+T Memasukkan field waktu (jam / Time)
CTRL+F9 Memasukkan field kosong
CTRL+SHIFT+F7 Mengupdate informasi-informasi yang saling berkaitan di dalam dokumen sumber sebuah mail merge
F9 Mengupdate field yang sedang ditunjuk kursor saat itu
CTRL+SHIFT+F9 Menghilangkan hubungan sebuah link
SHIFT+F9 Melihat sebuah field dengan hasilnya (secara bergantian)
ALT+F9 Melihat semua field beserta hasilnya (secara bergantian)
ALT+SHIFT+F9 Menjalankan GOTOBUTTON atau MACROBUTTON dari field yang sedang dilihat hasilnya
F11 Pindah ke field berikutnya
SHIFT+F11 Pindah ke field sebelumnya
CTRL+F11 Mengunci field
CTRL+SHIFT+F11 Membuka /menghilangkan kunci field yang terkunci

Shortcut Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

F1 Membuka panduan Microsoft Word
F2 Memindahkan teks atau gambar. Caranya: pilih dulu (sorot) teks yg akan dipindahkan, lalu tekan F2, lalu klik pada posisi dimana teks tersebut akan dipindahkan, lalu tekan ENTER.
F3 Memasukkan AutoText
F4 Mengulangi proses / pengetikan yang terakhir dilakukan
F5 Membuka kotak dialog pencarian (cara singkat menuju bagian tertentu di dalam dokumen)
F6 Menuju ke frame / panel berikutnya
F7 Membuka kotak dialog Spelling and Grammar
F8 Menghidupkan mode penyorotan, yaitu menyorot teks tanpa menggunakan tombol SHIFT. Caranya: tekan F8 satu kali, lalu tekan tombol panah ke arah yang anda inginkan. Untuk mengakhiri mode penyorotan, tekan ESC. Jika anda tekan F8 dua kali, secara otomatis akan menyorot satu kata, jika tekan F8 tiga kali akan menyorot satu kalimat, dan seterusnya. Untuk mengurangi ukuran penyorotan, tekan SHIFT+F8. Jangan lupa menekan ESC untuk mengakhiri mode penyorotan.
F9 Mengupdate field yang dipilih / disorot
F10 Mengaktifkan bar menu untuk diakses oleh keyboard
F11 Menuju ke field berikutnya
F12 Menyimpan dokumen dengan nama baru. Ini sama dengan meng-klik menu File, Save As.

Tombol CTRL dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

CTRL+F2 Pindah ke tampilan print preview atau sebaliknya ke tampilan standar

CTRL+F3 Mengambil teks untuk Autotext
CTRL+F4 Menutup jendela dokumen (sekaligus menutup dokumen)
CTRL+F5 Mengembalikan (restore) ukuran jendela dokumen setelah di maximize
CTRL+F6 Pindah ke dokumen lain (jika membuka lebih dari satu file dokumen Word)
CTRL+F7 Menjalankan perintah Move (shortcut untuk title bar)
CTRL+F8 Menjalankan perintah Size (shortcut untuk title bar)
CTRL+F9 Membuat sebuah field untuk karakter spesial (simbol)
CTRL+F10 Membuat jendela Microsoft Word menjadi berukuran Maximize
CTRL+F11 Mengunci field pada mail merge
CTRL+F12 Membuka file dokumen Word. Ini sama dengan mengklik menu File, Open.

Tombol SHIFT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

SHIFT+F1 Menampilkan detail format yang diberlakukan pada teks (Reveal Formatting)
SHIFT+F2 Menduplikat (copy) teks
SHIFT+F3 Mengubah efek-efek pada teks. Untuk kembali ke efek yang semula, cukup tekan lagi SHIFT+F3 sampai kembali ke semula
SHIFT+F4 Mengulangi /melanjutkan proses pencarian Find atau GoTo
SHIFT+F5 Meletakkan kursor pada posisi teks yang terakhir kali dilakukan perubahan
SHIFT+F6 Menuju ke frame / panel sebelumnya
SHIFT+F7 Membuka kotak dialog Thesaurus
SHIFT+F8 Menghilangkan tanda penyorotan / seleksi
SHIFT+F9 Melihat sebuah field dengan hasilnya (secara bergantian)
SHIFT+F10 Memperlihatkan menu klik kanan pada posisi kursor
SHIFT+F11 Pindah ke field sebelumnya
SHIFT+F12 Menyimpan dokumen. Ini sama dengan mengklik menu File, Save

Tombol ALT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

ALT+F1 Meletakkan kursor pada field berikutnya. Field di sini bisa berupa teks yang mengandung link, ataupun teks-teks tertentu lainnya
ALT+F3 Membuat sebuah entry AutoText
ALT+F4 Keluar dari program aplikasi Microsoft Word
ALT+F5 Mengembalikan ukuran jendela Microsoft Word jika sedang maximize.
ALT+F7 Mencari kesalahan dalam penulisan. Ini bisa berfungsi jika kotak cek “Check spelling as you type” diaktifkan. (lihat di menu Tools, Options, klik tab Spelling & Grammar)
ALT+F8 Menjalankan sebuah macro.
ALT+F9 Melihat semua field beserta hasilnya (secara bergantian)
ALT+F10 Memaksimalkan (maximize) tampilan jendela program Microsoft Word
ALT+F11 Menampilkan jendela penulisan kode Microsoft Visual Basic

Tombol CTRL+SHIFT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

CTRL+SHIFT+F3 Menuliskan isi dari Spike (entry AutoText spesial)
CTRL+SHIFT+F5 Mengedit bookmark. (membuka kotak dialog bookmark)
CTRL+SHIFT+F6 Pindah ke jendela dokumen yang lain (jika pada saat bersamaan, membuka lebih dari satu file Word)
CTRL+SHIFT+F7 Mengupdate informasi-informasi yang saling berkaitan di dalam dokumen sumber sebuah mail merge
CTRL+SHIFT+F8 kemudian tekan tombol panah Menyorot teks secara vertikal
CTRL+SHIFT+F9 Menghilangkan hubungan sebuah link
CTRL+SHIFT+F11 Membuka /menghilangkan kunci field yang terkunci
CTRL+SHIFT+F12 Membuka kotak dialog Print. Sama dengan CTRL+P

Tombol CTRL+ALT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

CTRL+ALT+F1 Menampilkan informasi mengenai komputer yang sedang digunakan.
CTRL+ALT+F2 Membuka file dokumen Word. Ini sama dengan meng-klik menu File, lalu Open.

Tombol ALT+SHIFT dan Tombol Fungsi (Tombol F1, F2, F3, ….F12)

ALT+SHIFT+F1 Meletakkan kursor pada field sebelumnya. Field di sini bisa berupa teks yang mengandung link, ataupun teks-teks tertentu lainnya
ALT+SHIFT+F2 Menyimpan dokumen yang sedang dibuka/diedit. Ini sama dengan meng-klik menu File, lalu Save.
ALT+SHIFT+F9 Menjalankan GOTOBUTTON atau MACROBUTTON dari field yang sedang dilihat hasilnya
ALT+SHIFT+F10 Menampilkan menu atau pesan untuk smart tag.
ALT+SHIFT+F11 Menjalankan Microsoft Script Editor

Referensi
Dokumentasi Microsoft Word 2003

Biografi Penulis
Nur Ns, saat ini sedang menyelesaikan S1-nya di STMIK Indonesia.