Sabtu, 09 April 2011

Basis Data


Definisi Basis Data
v  Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah
v  Kumpulan data yang salng berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan
v  Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan tertentu
v  Basis data menurut Yuswanto dan Subari, (2005:1) dapat diartikan sebagai sekumpulan data/informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan secara logik dan terpelihara serta disimpan secara bersama-sama dalam pengontrolan terhadap kerangkapan data untuk melayani satu atau lebih aplikasi secara optimal.
Pengguna sistem basis data dapat melakukan berbagai operasi, antara lain :
1. Menambah file baru ke sistem basis data
2. Mengosongkan berkas
3. Menyisip data ke suatu berkas
4. Mengambil data yang ada pada suatu berkas
5. Mengubah data pada suatu berkas
6. Penghapus data pada suatu berkas
7. Menyajikan suatu informasi yang diambil dari sejumlah berkas

 Entitas (Entity)
Menurut Edhy Sutanta (2004:80), entitas merupakan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem. Objek dasar dapat berupa orang, benda, atau hal yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.
2. Nama entitas dituliskan di dalam simbol persegi panjang.
3. Nama entitas berupa : kata benda, tunggal.
4. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
Contoh : entitas pelanggan, entitas kasir dan entitas pimpinan.

2.2.10 Atribut (Attributes/Properties)
Menurut Edhy Sutanta (2004:87), atribut sering pula disebut sebagai properti (property), merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Misalnya nama, alamat, nomor telepon adalah atribut dari entitas pelanggan. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas.

2.2.11 Relasi Antar Entitas (Entity Relationship)
Menurut Edhy Sutanta (2004:91-93), kerelasian antar entitas mendefinisikan hubungan antar dua entitas. Kerelasian adalah kejadian atau transaksi yang terjadi diantara dua entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Kejadian atau transaksi yang tidak perlu disimpan dalam basis data (sekalipun benar-benar terjadi) bukan termasuk kerelasian. Relasi antar dua file atau dua tabel dapat dikatagoikan menjadi tiga macam, yaitu :
1.
One to One relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Kejadian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.




2. One to Many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak. Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.




3. Many to Many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan entitas kedua.

2.2.12 Teknik Normalisasi
Menurut Linda Marlinda (2004:115-119) mengemukakan bahwa normalisasi adalah proses pengelompokan atribut-atribut dan suatu relasi sehingga membentuk Well-Structure Relation. Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Normalisasi ditemukan pada tahun 1970 oleh E.F. Codd.
Well-Structure Relation adalah sebuah relasi dengan jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya error atau inkonsistensi data, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
Dalam normalisasi terdapat beberapa jenis key/kunci, yaitu :
1. Field/atribut kunci
Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record.
2. Candidat key
Candidat key (kunci kandidat) adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik dari entitas.
3. Primary key
Primary key adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidenifikasi secara unik suatu kejadian spesifik tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.
4. Alternatif key
Alternatif key adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key dan biasa dipakai sebagai kunci pengurutan dalam laporan.
5. Composite key
Composite key adalah satu atribut atau lebih yang bila berdiri sendiri tidak menjadi identitas record, tetapi bila dirangkaikan menjadi satu kesatuan yang dapat mengidentifikasi.
6. Foreign key
Foreign key adalah satu atribut (satu set atribut) yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukkan ke induknya. Biasanya di tempatkan pada entitas anak dan sama dengan kunci primeri induknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar